Penggalian di situs Dusun Babadan, Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kembali menuai hasil. Setelah menemukan enam arca, sekeping kepeng Cina, dan fondasi candi, tim arkeolog kali ini menemukan sebuah bangunan mirip altar dan pripih tempat sesaji pemujaan.
“Temuan semakin menguatkan jika kawasan ini dulu merupakan tempat beribadah atau pemujaan,” kata Ning Suryati, arkeolog dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan, Mojokerto, kemarin.
Pripih yang ditemukan berukuran panjang, lebar, dan tinggi sekitar 12 sentimeter. Benda yang terbuat dari bahan semacam batuan dan berbentuk kubus itu biasa digunakan sebagai pelengkap dalam upacara pemujaan dalam tradisi Hindu kuno.
Suryati menduga bangunan mirip candi adalah pintu masuk menuju candi. Sayangnya, bagian atas bangunan itu tidak ada sehingga belum bisa diketahui bentuk atau wujud aslinya. “Kami berharap temuan ini berkaitan dengan temuan di situs Tondowongso yang kami prediksi sebagai peninggalan Kerajaan Kediri kuno abad ke-11,” kata Suryati.
Suryati dan anggota tim arkeolog lainnya memiliki tantangan besar untuk memastikan prediksinya itu. Dengan alokasi waktu yang tinggal dua pekan ke depan, mereka mengaku pesimistis. Dana untuk ekskavasi menjadi pangkal persoalan.
“Dana subsidi dari Pemerintah Kabupaten Kediri hanya Rp 20 juta. Itu pun kami menalangi dulu,” ujar Suryati. “Jika pemerintah perhatian, ini sebenarnya temuan yang sangat penting dan signifikan.”