Lompat ke konten

Arkeologi

Indonesia Miliki 500 Situs Purbakala Bawah Air

    Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menyatakan, Indonesia memiliki sekitar 500 situs arkeologi bawah air. Adapun penelitian terhadap dokumen VOC ada sekitar 274 situs bawah air. Penelitian terhadap dokumen Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) selesai dilakukan tahun 2004. Adapun penelitian terhadap dokumen lain dari Belanda, Portugis, China, dan negara lainnya tahun 2005, Indonesia memiliki sekitar 460 situs arkeologi bawah air. Meskipun demikian, survei Panitia Nasional Benda Berharga asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) tahun 2020 baru menemukan tiga situs. Ratusan kapal sejak abad ke-7 hingga abad…

    Jejak Kalajengking Raksasa Sebesar 2 Meter Ditemuka Di Inggris

      Sekitar 330 juta tahun yang lalu pernah hidup kalajengking berkaki enam raksasa sepanjang 2 meter dan lebar 1 meter di dinding batu pinggiran sungai di wilayah Fife, Skotlandia. Keberadaan kalajengking bernama Hibbertopterus yang hidup di air itu diketahui setelah tim peneliti dari University of Sheffield menemukan jejak kaki, badan, dan ekornya, Selasa (20/4/2010). Alur jejak kaki dan tubuh Hibbertopterus ini dianggap sebagai alur jejak hewan invertebrata terbesar yang pernah ada. Jejak ini tidak sengaja ditemukan ketua tim peneliti, Martin Whyte, ketika ia sedang berjalan-jalan santai. “Kondisi fosil alur…

      Pesawat Ampibi Ditemukan Di Dasar Laut Pulau Tala Kepulauan Seribu

        Sebuah pesawat amfibi ditemukan di dasar laut perairan Pulau Tala dekat Pulau Damar, Kabupaten Kepulauan Seribu, Rabu (31/12). Bangkai pesawat yang belum diketahui identitasnya itu dibawa ke Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, untuk diperiksa polisi. Dalam pantauan di Gedung Pompa Pelabuhan Muara Baru terlihat badan pesawat (fuselage) berada di laut yang sedang surut. Fuselage sepanjang 25 meter hingga 30 meter itu memiliki warna kelabu di bagian dasar. Bagian bawah pesawat membentuk lunas kapal yang digunakan untuk mendarat di permukaan air. Pesawat tipe itu setidaknya memiliki mesin baling-baling ganda…

        Makan Juru Tulis Firaun Di Mesir Kuno Ditemukan

          Untuk pertama kalinya, tim arkeolog Mesir menemukan makam kuno dari zaman dinasti ke-19 dan ke-20 Kerajaan Mesir Kuno (1315-1201 SM) atau pada masa kekuasaan raja-raja Ramses—mayoritas penguasa Mesir pada masa itu bernama Ramses. Makam kuno berusia sekitar 3.300 tahun itu milik Ken-Amun, juru tulis kerajaan yang bertugas menyusun dan menjaga dokumen-dokumen penting kerajaan. Makam kuno itu ditemukan di lokasi penggalian arkeologi di Desa Tell el-Maskhuta, sekitar 120 kilometer dari Kairo, Mesir. Di dalam kompleks makam kuno itu tim arkeolog menemukan peti jenazah berukuran besar yang terbuat dari batu…

          Ditemukan Mentega Berumur 100 Tahun Di Antartika, Siapa Yang Membuat?

            Dua kotak mentega ditemukan dalam keadaan utuh setelah hampir satu abad ada di satu gubuk yang digunakan penjelajah Inggris Robert Falcon Scott dalam ekspedisinya yang gagal pada 1910-1912 di Antartika. Stasiun televisi Selandia Baru melaporkan, beberapa pencinta lingkungan menemukan dua kotak mentega Selandia Baru di dalam tas yang diikatkan ke gubuk ekspedisi di Cape Evans di Antartika. Udara yang sangat dingin di wilayah kutub “melestarikan” gubuk itu dan peralatan ekspedisi yang berada di dalamnya. Namun, beberapa tanda kerusakan baru-baru ini membuat Antarctic Heritage Trust melancarkan proyek pelestarian. Lizzie…

            Nenek Moyang Orang Asia Berasal Dari Asia Tenggara dan Sunda Land

              Hasil riset terbaru DNA (deoxyribonucleic acid) tentang asal-usul manusia Asia menyimpulkan bahwa Asia Tenggara merupakan sumber geografis utama dari populasi di Asia yang kemudian menyebar ke utara. “Nenek-moyang bangsa-bangsa Asia yang keluar dari Afrika sekitar 100 ribu tahun lalu itu menyusuri sepanjang pesisir selatan ke arah timur dan lebih dulu berpusat di Asia Tenggara sekitar 60 ribu tahun lalu, baru kemudian menyebar ke berbagai kawasan di utaranya di Asia,” kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Dr Sangkot Marzuki kepada pers di Jakarta, Jumat. Kesimpulan terbaru ini, disebutkan…

              Jaring Laba Laba Tertua Berumur 136 Juta Tahun Ditemukan

                Jaring halus laba-laba yang dibuat sekitar 140 juta tahun lalu ditemukan terawetkan dalam batu ambar. Jaring yang ditemukan di Sussex, Inggris, itu terawetkan saat getah damar menggenanginya sebelum mengeras dan membatu. Dalam batu yang sama ditemukan juga sisa tanaman, kotoran serangga, dan mikroba purba. “Ini adalah jaring laba-laba paling tua yang pernah ditemukan menurut catatan fosil kami,” ujar peneliti Martin Brasier dari Universitas Oxford, Sabtu (31/10). Brasier dan rekan-rekannya memanfaatkan teknik komputerisasi yang disebut confocal microscopy untuk merekonstruksi kembali dan meneliti jaring tersebut beserta simpulnya. Beberapa hal, termasuk…

                Penelitian Tentang Gajah Purba Dilanjutkan

                  Tim Vertebrata Museum Geologi Bandung melanjutkan penelitian gajah purba di Dukuh Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Mereka menggali sejumlah fosil gajah yang masih tertinggal di lokasi itu. Mereka didampingi peneliti dari Universitas Wollongong Australia Dr Gert Van Den Bergh, sementara penelitian dan penggalian itu berlangsung pada 1-7 Desember 2021. Ketua Tim Vertebrata Museum Geologi Bandung Fachroel Aziz mengatakan, sejumlah fosil yang didapat antara lain fosil leher gajah dan sebagian tulang belakang. Tim belum menemukan fosil tulang siku, tapak kaki, dan jari gajah. Gert memastikan,…

                  Sumur Mataram Kuno Ditemukan Kembali Masih Berair

                    Sebuah sumur yang diduga berasal dari zaman kerajaan Mataram Kuno, ditemukan warga di areal persawahan, Dusun Cibuk Kidul, Margoluwih, Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta. Sumur itu diduga bagian dari pemukiman masyarakat kuno Mataram pada abad ke 7-8 Masehi. Sumur itu terkubur sekitar satu meter di dalam tanah. Seorang warga bernama Parman, yang pertama kali menemukannya secara tidak sengaja saat menggali tanah liat untuk usaha batu batanya di lokasi tersebut, sekitar dua minggu lalu. “Namun, dia tidak memberitahukan kepada siapapun soal penemuan itu, sampai kemarin,” kata Ny Karsinah (58), pemilik…

                    Buaya Purba dengan Taring Babi Hutan, Gigi Tikus dan Moncong Lebar

                      Sejenis buaya sepanjang 6 meter yang memiliki tiga pasang taring seperti taring babi hutan, pernah menjelajahi wilayah Afrika bagian utara jutaan tahun lalu. Pada masa yang sama, di tempat yang tak jauh, jenis buaya lain dengan moncong lebar dan datar hidup dengan berburu ikan. Masih di wilayah tersebut, jenis buaya lain sepanjang satu meter dengan gigi pengerat mencari ulat dan mengunyah tanaman. Tiga spesies yang baru ditemukan fosilnya itu diperkenalkan oleh peneliti Paul Sereno dari Universitas Chicago dan Hans Larsson dari Universitas McGill di Montreal, Kamis (19/11). Mereka…

                      Dinosaurus Ayam Yang Ganas Bagaikan Raptor

                        Ukurannya memang hanya sebesar ayam, namun jenis dinosaurus yang baru dideskripsikan fosilnya ini kelihatannya garang. Dengan taring tajam dan panjang, makhluk tersebut diperkirakan seganas velociraptor dengan cakar di ujung jari-jarinya. Sejauh ini, spesies itu merupakan dinosaurus pemakan daging alias karnivora yang paling kecil di Amerika Utara. Rekor sebelumnya sebesar serigala. Berat tubuhnya hanya sekitar setengah kilogram. “Mungkin berburu dan makan apapun yang dapat diraihnya sesuai ukurannya, serangga, mamalia, amfibi, dan mungkin bayi dinosaurus lain,” ujar Nicholas Longrich dari Universitas Calgary Kanada yang melaporkannya dalam Proceedings of the National…

                        Fosil Burung Raksasa Bergigi Ditemukan Di Peru

                          Sebuah fosil tengkorak burung laut raksasa berusia 10 juta tahun ditemukan di pantai selatan Peru. Paruhnya tidak hanya masih terlihat utuh, tetapi dilengkapi gigi. Menurut Kepala Paleontologi Vertebrata Museum Sejarah Nasional Peru Rodolfo Salas, fosil ini berasal dari keluarga Pelagornithid. Keluarga burung ini dipercaya telah punah 3 juta tahun yang lalu. Rodolfo menambahkan bahwa burung tersebut diperkirakan memiliki rentangan sayap mencapai 6 meter. Makanannya adalah ikan-ikan kecil dan cumi-cumi. Gigi di sepanjang paruhnya mungkin digunakan untuk mencengkeram tubuh mangsanya yang licin. Sementara itu, Dan Kepska, paleontolog dari North…