Skip to content

Baby Boom Kosmos Melahirkan 4000 Bintang Baru Setiap Tahun

Sebuah galaksi seperti Bima Sakti yang menaungi tata surya kita rata-rata hanya menghasilkan 10 buah bintang baru setiap tahun. Namun, galaksi yang disebut “Baby Boom” yang baru ditemukan para astronom sangat berbeda karena menghasilkan 4000 bintang setahun.

Penemuan ini tidak hanya mengejutkan namun mengguncang teori Model Hierarki yang digunakan untuk menjelaskan pembentukan galaksi. Selama ini para ilmuwan meyakini bahwa sebuah galaksi mengalami pertumbuhan secara bertahap dengan menyerap galaksi-galaksi lainnya yang lebih kecil. Namun, pada galaksi tersebut bintang baru muncul secara massif.

“Galaksi tersebut melakukan ledakan kelahiran (baby boom), menghasilkan bintang-bintang baru dalam sekejap,” ujar Peter Capak dari Pusat Sains Spitzer Institu Teknologi California, AS, yang melaporkan temuan tersebut dalam Astrophysical Journal Letters edisi terbaru. Jika ledakan populasi manusia terjadi seperti itu, dalam periode tertentu sebagian besar orang hidup dengan usia yang sama.

Galaksi Baby Boom yang bergandengan dengan galaksi Zw II 96 tersebut terekam pertama kali sebagai gumpalan tak beraturan dalam citra cahaya tampak menggunakan teleskop ruang angkasa Hubble dan teleskop Subaru milik Jepang di Mauna Kea, Hawaii, AS. Dengan teleskop James Clark Maxwell di Mauna Kea dan Spitzer yang mampu melihat gelombang cahaya inframerah, galaksi terlihat berwarna-warni dengan kumpulan bintang-bintang muda. Saat lahir, bintang muda sebenarnya memancarkan cahaya ultraviolet, namun, debu yang dihasilkan menyerapnya. Seperti mobil yang terpapar panas Matahari, debu menghangat dan memancarkan cahay inframerah sehingga sangat jelas dilihat dengan teleskop Spitzer dan James Clark Maxwell.

Dengan perhitungan optik, lokasi galaksi diperkirakan berada 12,3 miliar tahun cahaya dari Bumi. Cahaya yang terekam teleskop mungkin terjadi saat alam semesta berusia 1,3 miliar tahun. Sebab, usia alam semesta diperkirakan 13,7 miliar tahun.

Para astronom kemudian menggunakan teleskop very Large Array (VLA) di New Mexico yang mengukur citra berdasarkan rekaman gelombang radio. Dari kompilasi data-data teleskop Spitzer dan James Clerk Maxwell, dapat diperkirakan bahwa galaksi tersebut menghasilkan antara 1000-4000 bintang per tahun. Dengan tingkat produktivitas sebesar itu, galaksi hanya membutuhkan 50 juta tahun untuk tumbuh sebesar Andromeda atau Bima Sakti.