Skip to content

Banyak Kerangka dan Peninggalan Presejarah Ditemukan di Pantai Kabupaten Rembang

Temuan peninggalan prasejarah di Kabupaten Rembang, ternyata tidak terbatas hanya di pantai Binangun dan Plawangan (Kecamatan Lasem). Namun Tim Arkeolog Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta juga menemukan peninggalan prasejarah di Pantai Laren, Kecamatan Sluke. “Di sini titik sebarannya lebih banyak,” kata Gunadi, Ketua Tim Arkeolog dari Balar Yogyakarta, yang dihubungi Jumat 30 November 2024.

Menurut Gunadi, peninggalan prasejarah itu selain berupa artefak kerangka manusia, juga peralatan gerabah tembikar dan peralatan kerang. “Dari temuan itu, diperkirakan antara kerangka manusia dan peralatan tersebut satu lefel dan berasal dari abad 4000- 5000 sebelum masehi,” ucap Gunadi.

Kerangka manusia di pantai Desa Leran memang belum diekskavasi. Dari survei yang dilakukan, terdapat empat titik di tebing sepanjang pantai Leran terlihat kerangka kepala manusia dan sejumlah tulang. “Masuk ke daratan, lebih banyak sebarannya,” kata Gunadi.

Dalam melakukan penelitian itu, Tim Balai Arkelologi Yogyakarta terdiri enam ahli arkeolog. Mereka masih dibantu dua ahli yang sama dari UGM, dan seorang ahli dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah, serta empat orang dari Farum Komunikasi Masyarakat Sejarah Lasem. Selama sepekan mereka turun ke Rembang, penelitian mereka di Pantai Binangun dan Plawangan (Kecamatan Lasem), kemarin mendapatkan kerangka manusia dan tembikar. Sedangkan di Pantai Leran (Kecamatan Sluke), mereka menemukan hal yang sama. “Kami lebih memprioritaskan ke Leran, karena pertimbangannya pantainya terancam abrasi dan reklamasi,” kata Gunadi.

Tim Balai Arkeologi Yogyakarta memperkirakan temuannya itu sebagai manusia prasejarah, selain didukung peralatan juga dikuatkan sebaran dari perjalanan manusia penutur bahasa Austronesia yang berasal dari Madagaskar ke Pasifik Timur: Taiwan- Jepang- Philipina-Kalimantan- Sulawesi- Jawa. Atau, dari Barat: Malaka- Sumatera-Jawa. Karena itu, Pemerintah Rembang secara resmi telah mengajukan ke pemerintah pusat melalui Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah.

“Kami sangat mendukung Lasem ditetapkan sebagai Kota Warisan Cagar Budaya,” kata Bagus Ujianto, arkeolog dari BP3 Jawa Tengah, yang sebelumnya juga melakukan penelitian di Lasem. Peninggalan kawasan Lasem, menurut Bagus, cukup komplit mulai dari Prasejarah, sejarah hingga kemerdekaan tidak terputus. Setidaknya 200 situs dari 541 situs kuno di Kecamatan Lasem, sudah diteliti BP3 Jawa Tengah. “Kami sedang merekap nilai penting dari situs Lasem,” kata Bagus.

Tags: