Batu bata tahan gempa karya memiliki kekuatan yang lebih baik dibandingkan batu bata yang saat di ada dipasaran. Dari hasil uji manual yang dilakukan pihak sekolah, batu bata ini lebih kuat 25 persen.
Imam Zuhri, pembina 2 pelajar SMAN 5 saat ditemui Jumat (7/5/2010) mengatakan, pengujian manual tersebut dengan membuat 2 tumpukan batu bata setinggi 1,5 meter. Dua tumukan itu terdiri, tumpukan batu bata tahan gempa dan tumpukan batu bata yang dijual dipasaran.
Setelah dilakukan penumpukan setinggi 1 meter, lanjutnya, batu bata yang dijual dipasaran mulai retak di bagian tumpukan bawah. Sedangkan pada tunpukan batu bata tahan gempa, masih bertahan, dan baru mengalami retak setelah ketinggian 1,5 meter.
Dengan adanya perbedaan itu, maka dapat disimpulkan, kekuatan batu bata buatan mereka lebih kuat atau tahan getaran hingga 25 % dibanding batu bata dipasaran.
“Kita memang belum menguji di lembaga penguji. Kemarin waktu kita akan uji di ITS Surabaya, alatnya rusak. Katanya alat uji yang ada lagi di Bandung, namun kita belum lakukan karena msih fokus kegiatan persiapan ke Turki ini,” jelas Imam.
Imam menambahkan, komposisi pembuatan batu bata tahan gempa yakni, 15 % dust atau abu limbah pabrik gula, dan 85 % tanah liat. Dari hasil penggabungan ini maka batu bata tersebut mampu menahan beban 91831,56 Pa.
Dengan demikian, apabila batu bata disusun untuk tembok, maka batu bata yang paling bawah akan menopang beban yang lebih ringan disampingnya.