Tanda ‘kiamat’ makin sering terdengar dan digaungkan para pakar. Mulai dari peningkatan temperatur Bumi hingga bencana alam yang makin sering terjadi. Soal perubahan iklim, mengutip data Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), rata-rata peningkatan suhu permukaan global mencapai 1,45 derajat Celcius pada tahun 2023 dibandingkan dengan baseline setelah era Revolusi Industri. Padahal tahun 2020 lalu, kenaikan rata-rata suhu global adalah 1,2 derajat Celcius.
Sementara Kepala BMKG Dwikorita Karnawati beberapa saat lalu memberikan peringatan soal ancaman bencana alam dahsyat pada 2050. Prediksi tersebut berasal dari data dan analisis yang dikumpulkan BMKG, bersama dengan Organisasi Pangan Dunia (FAO) dan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
Ia mengatakan era pendidihan global (Global Boiling) akan makin ganas jika tak direm.
Di tengah ancaman tersebut, ternyata ada 5 makhluk yang dilaporkan tahan banting terhadap ‘kiamat’ di Bumi, menurut laporan Insider. Berikut daftarnya:
Beruang Air
Hewan yang disebut pula ‘tardigrade’ ini diprediksi akan terhindar dari kepunahan hingga enam miliar tahun ke depan. Bahkan, beruang air bisa tetap hidup ketika Bumi dihantam asteroid. Tardigrade makhluk invertebrata mikroskopis yang juga dikenal sebagai beruang air atau anak-anak lumut. Sebab, mereka dapat hidup di lubang vulkanik di dasar lautan. Mereka juga bisa bertahan tanpa makanan dan air hingga 30 tahun. Beruang air bahkan tidak terpengaruh oleh suhu ekstrem dan paparan radiasi. Ajaibnya, mereka juga mampu hidup di luar angkasa, menurut penelitian National Geographic.
Semut
Menurut New York Post, para ilmuwan membuktikan bahwa semut lebih mampu mengetahui apakah ada semut yang terinfeksi patogen atau virus dibandingkan manusia. Bahkan sebelum suatu penyakit sempat menyebar, semut akan membunuh anggota kru mereka yang terinfeksi. Semut juga dapat bertahan hidup di hampir semua iklim, termasuk Gurun Sahara. Ada juga spesies semut air yang hidup di laut. Mereka punya hubungan baik di darat maupun di laut.
Ikan Lumpur
Hewan yang memiliki nama mummichog ini kerap dijuluki ‘ikan pembunuh’ atau ‘ikan lumpur kecil’. National Geographic menemukan bahwa ikan ini mampu beradaptasi di sungai yang sangat beracun. Mummichog (Fundulus heteroclitus) adalah ikan killifish kecil yang ditemukan di sepanjang pantai Atlantik Amerika Serikat dan Kanada. Secara umum, ikan ini sangat mudah beradaptasi. Mereka dapat hidup di air tawar dan air asin, dan memiliki kendali penuh atas genomnya. Mereka memiliki kemampuan untuk menghidupkan dan mematikan gen tergantung pada lingkungannya, menurut NewScientist.
Kalajengking
Kalajengking dapat bertahan hidup di gurun, hutan, bahkan pegunungan. Faktanya, menurut National Geographic, para peneliti pernah membekukan kalajengking semalaman. Nyatanya, mereka bisa bertahan dan baik-baik saja. Kalajengking juga dapat memperlambat laju metabolismenya hingga mereka dapat bertahan hidup dengan memakan serangga selama satu tahun penuh.
Kecoa
Kerap menjadi ‘musuh’ di rumah, kecoak ternyata menjadi salah satu hewan yang bisa bertahan saat kiamat tiba. Kecoak mampu mengembangkan resistensi terhadap beberapa jenis insektisida. Selain itu, kecoak dapat memakan apa saja, bahkan makanan busuk sekaligus. Hewan ini memiliki kekebalan luar biasa dan dapat tumbuh dengan panjang hingga 2-inci.
Usai bom atom dilepaskan di Hiroshima dan Nagasaki, kecoak tampak berkeliaran di sekitar reruntuhan. Hal ini membuktikan hewan ini mampu bertahan hidup dalam jumlah radiasi sebesar itu.