Lompat ke konten

Biologi Ilmu Alam

LIPI Harus Menjaga Kompetensi Ilmiah

    Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia harus lebih ketat melakukan evaluasi dan pengendalian kegiatan proyek penelitiannya sebab anggarannya terbatas, sementara target pencapaiannya tinggi. Usulan proyek penelitian yang didanai harus berskala nasional, bahkan dunia. Dengan pendampingan pakar yang kompeten, penelitian harus dapat diselesaikan dengan baik dan masuk jurnal internasional. Hal itu disampaikan pakar taksonomi LIPI yang telah pensiun, Mien Rifai, menanggapi pergantian Ketua LIPI, Senin (14/6). Kemarin, Kepala LIPI Umar Anggara Jenie yang telah memimpin lembaga itu sejak 2002 digantikan oleh Lukman Hakim yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala LIPI sejak…

    Radiasi dari Alat Pemindai Kesehatan Sangat Berbahaya

      Setiap kali melewati alat pemindai keamanan di bandara, ada perasaan waswas terkena radiasi. Begitu pula ketika menggunakan telepon genggam, peralatan dapur seperti microwave, atau sekadar melewati kawasan jaringan listrik tegangan tinggi. Memang benar jika ada kemungkinan kita terkena radiasi, tetapi ancaman radiasi yang terbesar justru ketika kita terlalu banyak menggunakan alat-alat medis. Menurut penelitian di AS yang dipublikasikan Associated Press, Senin (14/6), kasus radiasi dari alat-alat medis paling banyak terjadi di AS dibandingkan negara lain di dunia. Radiasi yang terlalu banyak meningkatkan ancaman kanker. Ancaman itu kian meningkat…

      Pohon Trambesi Paling Hebat Menyerap Karbon Dioksida Sebasar 28,5 Ton

        Alasan penanaman massal pohon raksasa trembesi atau Albizia saman yang disarankan pemerintah untuk menunjang program penanaman satu miliar pohon pada 2022 masih pro dan kontra. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan trembesi itu masih membutuhkan dukungan riset yang lebih saksama. ”Kebijakan penanaman pohon idealnya memerhatikan penggunaan dan kebutuhan masyarakat di tiap daerah. Trembesi termasuk jenis pohon dengan evaporasi atau penguapan tinggi sehingga berpotensi mengeringkan sumber air,” kata Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Mochammad Na’im, Senin (22/2/2010) di Yogyakarta. Hal berbeda diungkapkan dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB),…

        Kodok Bermata Biru Ditemukan Lagi Di Bukit Barisan Sumatera

          Spesies katak yang belum pernah diketahui sebelumnya ditemukan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Sumatera. Spesies yang termasuk dalam genus Leptobrachium ini unik karena memiliki warna iris mata biru muda, baik di bagian atas maupun bawah. Kodok jenis baru ini dijumpai oleh Adiinggar Ul-Hasanah dan Wempi Endarwin dari Tim Wildlife Conservation Society tahun 2004, tetapi saat itu masih diidentifikasi sampai tahap genus saja, dan belum diketahui jenisnya. Penelitian lebih lanjut dilakukan tahun 2020 oleh Amir Hamidy, staf Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), Puslit Biologi, LIPI. Amir yang saat itu…

          Sewa Rahim Perlu Regulasi Pemerintah

            Pakar hukum kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata di Semarang, Prof. Agnes Widanti, menilai perlu ada regulasi yang khusus mengatur tentang praktek sewa rahim. “Selama ini sewa rahim belum diatur dalam perundang-undangan di Indonesia,” katanya usai seminar “Surrogate Mother (Ibu Pengganti) Dipandang dari Nalar, Moral, dan Legal” di Semarang, Sabtu. Sewa rahim, kata dia, merupakan upaya untuk mendapatkan keturunan dengan menanamkan benih ke dalam rahim orang lain (ibu pengganti), setelah anak itu lahir diserahkan kepada si penyewa rahim. Menurut dia, upaya semacam itu biasanya dilakukan pasangan suami istri yang sulit…

            Jangan Biarkann Monyet Bule Punah Dari Sungai Negro Hitam

              Hari Sabtu (8/5) pukul 06.00, air Sungai Hitam di Desa Kuala Samboja, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, terlihat coklat bercampur lumpur. Daerah lahan basah itu didominasi tumbuhan rumbia dan semak belukar. Sepintas tidak ada yang menarik di sungai ini. Kehidupan di sekitar sungai tidak menggambarkan kekayaan alam sesungguhnya Pulau Kalimantan yang amat dikenal dunia. Yang tampak justru lingkungan sungai yang rusak. Meski demikian, di kalangan pemerhati satwa endemik Kalimantan, termasuk dari mancanegara, nama Sungai Hitam cukup terkenal. Sungai ini cukup istimewa untuk dikunjungi sebelum ke tempat…

              60 Trenggiling Dilepas Kedalam Hutan Restorasi

                Sebanyak 60 trenggiling hasil tangkapan polisi perairan Polda Jambi di perairan Tanjung Jabung Barat pada pekan lalu dilepasliarkan kembali di hutan restorasi Harapan Kasbupaten Batanghari, Provinsi Jambi. “Trenggiling yang dilepasliarkan oleh polisi dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi itu diduga akan diselundupkan ke Singapura, namun digagalkan oleh Polairud,” kata Pelaksana Tugas (Plt) BKSDA Provinsi Jambi Didik Wurjanto di Jambi, Selasa (1/6/2010). Ia mengatakan, trenggiling yang dilepasliarkan tersebut sempat dititipkan sementara di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi. Puluhan trenggiling yang merupakan hewan langka dan dilindungi undang-undang…

                Katak Bermuka Pinokio Ditemukan Di Papua

                  Sebuah ekspedisi ilmiah menemukan sejumlah spesies baru di Pegunungan Foja, di Pulau Guinea Baru, Provinsi Papua. Salah satunya jenis katak baru yang pantas disebut katak Pinokio karena memiliki bagian tubuh memanjang di mukanya. Spesies baru itu yakni katak (Litoria sp nov) yang diamati memiliki benjolan panjang pada hidung seperti pinokio yang menunjuk ke atas bila ada ajakan dari jenis jantan serta mengempis dan mengarah ke bawah bila aktivitasnya berkurang. Katak ini ditemukan herpetologis, Paulus Oliver, secara kebetulan. Kepala Komunikasi Conservation International (CI) Elshinta S Marsden di Jakarta, Senin…

                  Spesies Kanguru Kecil Ditemukan Di Foja Papua

                    Menemukan spesies hewan baru selalu menjadi saat istimewa bagi para peneliti. Apalagi bila hewan-hewan itu datang sendiri ke kemah mereka seolah ingin memperkenalkan diri. Itulah yang dialami tim peneliti yang berkemah di Pegunungan Foja, Papua, saat herpetologis Paul Oliver mendapati seekor katak bertengger di karung beras yang mereka bawa. Tempat seperti Foja memberi harapan masa depan lebih baik bagi kita dan menunjukkan bahwa belum terlambat untuk menghentikan krisis kepunahan di Bumi. Saat diamati lebih dekat, hewan mungil itu ternyata sejenis katak berhidung panjang yang belum dikenal. Para peneliti…

                    Bunga Bangkai Raflesia Mekar Di Bogor

                      Bunga raflesia dari jenis raflesia patma mekar di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor. Berarti, bunga parasit itu berhasil hidup di luar habitat aslinya. Sofie MSc, botanis Kebun Raya Bogor (KRB) yang meneliti bunga raflesia, mengungkapkan, tumbuh dan mekarnya raflesia patma di KRB ini menjadi penanda untuk pertama kalinya di dunia bahwa bunga tersebut berhasil ditumbuhkan di ex-situ (luar habitat aslinya). “Botanis Malaysia pernah mencoba membiakkan raflesia dan berhasil, namun masih di lingkungan habitat aslinya atau in situ,” katanya. Ia menambahkan, sebetulnya 3 dari 15 jenis raflesia pernah tumbuh…

                      Alga Merah Ternyata Dulu Berwarna Hijau

                        Alga (ganggang) merah atau red algae dipandang paling ampuh menangkal radikal bebas. Demikian kata Kepala Poli Obat Tradisional Indonesia RSUD Dr Soetomo Surabaya dr Arijanto Jonosewojo, SpPD, di Surabaya, Jumat (11/12/2009). Dia mengatakan, suplemen dan multivitamin kimia yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama dikhawatirkan menyebabkan penumpukan prooksidan atau radikal bebas yang bisa memicu terjadinya kanker dan diabetes melitus. Asta Xanthine, zat aktif yang terdapat pada alga merah, mempunyai kandungan anti-oksidan 6.000 kali lebih banyak dibandingkan vitamin C dan 1.000 kali vitamin E. Karena itu, selain mempunyai kemampuan menangkal…

                        Ragam Kupu-kupu Bantimurung Bulusaraung Maros Terus Menyusut

                          Jenis kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, terus berkurang. Hal ini disebabkan habitat hidup mereka terganggu aktivitas manusia dan tanaman tempat mereka bertelur mulai hilang akibat pembangunan tempat rekreasi. Dari penelitian Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (BTNBB) tahun 2020-April 2022, spesies kupu-kupu tinggal 89 dari total 107 spesies hasil penelitian tahun 1990-an. Adapun 18 jenis lainnya akan dicoba ditemukan dalam sisa waktu delapan bulan ini. Koordinator kelompok kerja Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Balai TNBB Putri Cendrawasih, Rabu (12/5), memperkirakan, penurunan itu dipicu tiga hal. Pertama,…