Akhirnya, Nokia asal Finlandia yang memproduksi ponsel terbesar di dunia tidak tahan untuk bekerja sama dengan Microsoft menghadirkan solusi e-mail menggunakan Exchange ActiveSync agar bisa menyaingi Research In Motion atau RIM, perusahaan asal Kanada yang menghasilkan ponsel cerdas Blackberry.
Dilihat dari pangsa pasar, ponsel cerdas Blackberry memang masih kecil dibanding produk Nokia atau produsen ponsel global lainnya. Selain itu, sistem operasi RIM juga tidak meluas digunakan ponsel lain sehingga memang tidak menjadi ancaman sebenarnya bagi Nokia yang selama ini menjagokan sistem operasi Symbian yang bersahabat dan mudah digunakan konsumen.
Pada kenyataannya kehadiran Blackberry yang tadinya hanya tersedia di pasaran Amerika Utara, mulai ekspansif dan mulai mengganggu eksistensi ponsel cerdas kelas menengah atas, seperti Nokia seri E yang ditujukan bagi pengguna bisnis.
Nokia selama ini menggunakan sistem Intellisync (di Indonesia dijajakan melalui Indosat), tetapi tampaknya tidak berhasil dan semulus penggunaan Blackberry. Melalui Nokia Intellisync, berbagai cara dan upaya dilakukan di berbagai negara, tetapi tampaknya tak mendorong penjualan signifikan.
Ada berbagai sistem push e-mail yang tersedia di pasaran, baik untuk keperluan korporasi maupun individu yang ditawarkan secara bebas. Persoalannya, berbagai sistem push e-mail yang ada sekarang ini tidak bisa menandingi kecepatan, keamanan, dan kemudahan seperti yang ditawarkan Blackberry.
Persoalan buat Nokia sekarang adalah RIM tidak hanya menyediakan sistem back-end push e-mail yang dibutuhkan di tingkat korporasi, tetapi juga sudah memasuki domain manufaktur ponsel yang semakin terjangkau, intuitif, mudah digunakan, dan yang paling menarik adalah kemampuannya untuk meningkatkan status sosial pengguna Blackberry.
Yang mengganggu Nokia adalah kehadiran Blackberry di negara-negara seperti Indonesia dan India adalah sistem bisnis yang memungkinkan berlangganan prabayar. Blackberry di Indonesia sedang dipersiapkan oleh beberapa operator untuk menggunakan skema prabayar, terasa janggal untuk ponsel cerdas kelas atas tapi menjadi nyata adanya tuntutan konsumen ini.
Yang menarik apakah kerja sama dengan Microsoft ini hanya terbatas pada penggunaan push e-mail, atau Nokia juga sudah mulai melirik kolaborasi menggunakan sistem Windows Mobile buatan Microsoft adalah kenyataan yang tidak terhindari.