Lompat ke konten

Dunia Binatang

Ikan Dari Ambon Bermata Manusia

    Seekor ikan yang ditemukan di perairan Ambon sangat aneh karena memiliki mata seperti manusia. Tidak seperti ikan lainnya, kedua matanya menghadap ke depan di permukan mukanya yang rata. Sirip punggung, sirip ekor, dan sirip bawah dilapisi kulit yang lembut dan tipis yang bergaris-garis coklat muda dan putih. Hewan seukuran genggaman tangan manusia ini sangat luwes menyelinap di antara celah karang sehingga jarang ditemui. Secara umum ikan tersebut dikelompokkan sebagai ikan penjerat (anglerfish) atau ikan katak (frogfish) yang suka berdiam di satu tempat dan memancing mangsanya datang. Namun, sosoknya…

    Gurita Asal Indonesia Paling Banyak Menghabiskan Waktu Buat Pacaran

      Para peneliti dari Universitas Berkeley, California, AS terkejut menemukan kawanan gurita yang sangat atraktif. Karakternya sangat berbeda dengan gurita-gurita di akuarium yang umumnya sangat pemalu. Sifat yang tidak biasa ditunjukkan gurita-gurita liar dari spesies Abdopus aculeatus. Gurita yang ukuran tubuhnya sebesar buah jeruk dan tentakel sepanjang 20-25 centimeter ini ditemukan di sekitar pantai-pantai di wilayah Indonesia. Gurita-gurita liar tersebut jelas sangat bersemangat berkompetisi untuk berebut pasangan terbaik, sangat melindungi pasangannya, dan hanya kawin sekali seumur hidup. Para pejantannya sangat pemilih untuk mendapat pasangan dan tak segan menyerang rivalnya…

      Nyamuk Demam Berdarah dan chikungunya Memiliki Kemampuan Beradaptasi Yang Hebat dan Telah Kawin Silang

        Sudah sejak lama Saartje Rondonuwu-Lumanauw melakukan pengamatan. Ia bahkan sudah membuktikan lewat penelitian. Nyamuk Aedes albopictus ternyata sudah tidak lagi senang “menyendiri” di pinggir-pinggir hutan. Pada 1993, Saartje menemukan kerabat dekat Aedes aegypti itu ada di pekarangan-pekarangan rumah. “Pada 2003-2005, penelitian kami ulangi lagi, mereka sudah ada di dalam rumah,” kata profesor dari Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, itu. Aedes albopictus selama ini dikenal senang tinggal di habitat bersemak atau kebun. Itu sebabnya, meski sama-sama bisa menyebar virus dengue dan chikungunya, albopictus kurang populer ketimbang…

        Nyamuk Penyebab Demam Berdarah Mampu Hidup Di Air Kotor

          Nyamuk jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang selama ini diketahui sebagai vektor atau penyebar virus demam berdarah (DBD), mungkin lebih kuat dari perkiraan selama ini. Penelitian menunjukkan nyamuk tersebut dapat terbang lebih jauh, aktif sampai malam, dan juga hidup di air kotor. “Kami sudah melakukan penelitian, Aedes aegypti bisa hidup di air kotor, tidak hanya air bersih seperti yang selama ini kita percayai,” ujar Dr. Upik Kesumawati Hadi, Kepala Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Institut Pertanian Bogor, saat seminar serangga di Cibinong Science Center, Bogor,…

          Ekor Tokek Berfungsi Sebagai Parasut Bila Jatuh

            Bagi seekor tokek, ekor sangat penting artinya saat merayap di dinding atau terjatuh dari langit-langit. Ekornya berfungsi sebagai kaki kelima saat merayap di dinding yang basah dan menjadi penyeimbang saat jatuh sehingga selalu mendarat sempurna dengan keempat kakinya. Tokek selama ini dikenal dalam jajaran hewan yang lihai memanjat karena telapak kakinya mengandung bulu-bulu halus yang membuatnya merekat kuat di permukaan vertikal sekalipun. Namun, baru diketahui bahwa ekornya juga berperan terutama saat memanjat permukaan basah. “Awalnya, kami hanya berpikir bahwa kemampuan memanjat pada tokek sepenuhnya dengan kakinya, namun sekarang…

            Burung Berkacamata Spesies Baru Yang Terancam Punah

              Para peneliti Indonesia menemukan spesies baru burung Kacamata Togian (Zosterops somadikartai) di Kepulauan Togian, Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Tim peneliti dari Perhimpunan Ornitologi Indonesia (IdOU), Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menemukan spesies baru burung Kacamata itu di pesisir beberapa pulau kecil di Kepulauan Togian. Satwa itu diketahui hidup dan berada di Pulau Malenge, Pulau Batudaka dan Pulau Togian. Burung Kacamata Togian pertama kali ditemukan dalam sebuah ekspedisi pada tahun 1996 oleh M Indrawan dan Sunarto, peneliti lapangan dari Universitas Indonesia UI. “Kami…

              Spesies Baru Gurita Berkaki Enam

                Para peneliti kelautan Inggris menemukan apa yang mereka yakini sebagai temuan pertama gurita berkaki enam atau hexapus yang kemudian dinamai Henry.Hewan laut yang unik karena memiliki lebih sedikit kaki dibanding gurita normal yang berkaki delapan (octopus) itu diyakini merupakan hasil dari cacat kelahiran atau kelainan genetik dan bukan karena kecelakaan.”Kami meneliti berbagai temuan dan bicara dengan banyak pengelola taman air, dan tak seorangpun pernah mendengar atau menemukan gurita berkaki enam,” ujar Carey Duckhouse, supervisor dan perawat hewan di Blackpool Sea Life Centre, Inggris. Henry ditemukan dalam perangkap lobster…