Etnis Malagasi yang kini menempati Madagaskar ternyata berasal dari rahim 30 perempuan yang terdampar di daerah itu pada 1.200 tahun lalu. Di antara 30 perempuan itu, 28 perempuan di antaranya berasal dari Indonesia.
Murray Cox, peneliti genetika dari Massey University, Selandia Baru, tertarik dengan penelitian yang menyatakan bahwa darah Dayak mengalir di tubuh penduduk Madagaskar. Disebutkan satu milenium lampau sekelompok etnis asli Kalimantan berlayar menggunakan perahu di Samudra Hindia. Kencangnya ombak di perairan luas ini mendorong perahu hingga terdampar di Madagaskar yang tak berpenghuni.
Kelompok yang terdampar tersebut kemudian membuka lahan di dataran tinggi untuk dijadikan permukiman dan sawah. “Kami berbicara mengenai satu budaya yang berpindah tempat melintasi Samudera Hindia,” katanya kepada LiveScience.
Bukti etnis Dayak sebagai pemukim pertama Madagaskar kini masih terawetkan pada tiga suku yang berdiam di dataran tinggi, yaitu Merina, Sihanaka, dan Betsileo. Ketiganya masih berkomunikasi menggunakan bahasa yang mirip dengan bahasa Barito yang banyak dipakai di Kalimantan bagian selatan.
Pertanyaan yang masih tersisa di benak peneliti ini adalah seperti apa kontribusi genetik pemukim pertama ini terhadap penduduk Madagaskar saat ini. Untuk mengetahuinya, dia mempelajari gen yang didapat dari mitokondria 300 penduduk Madagaskar dan 3.000 penduduk Indonesia.
Pemilihan mitokondria disebabkan dapur energi pada sel ini menyimpan gen yang diturunkan oleh ibu. Sampel gen memperlihatkan kemiripan antara genom orang Indonesia dan Madagaskar.
Pekerjaan berikutnya adalah mengetahui kapan dan bagaimana etnis dari Indonesia sampai di pulau tersebut. Simulasi komputer digunakan untuk menelusuri silsilah genetik manusia Madagaskar yang hidup saat ini hingga ke masa lalu.
Hasilnya memperlihatkan bahwa penduduk Madagaskar saat ini terhubung dengan 30 perempuan. Perempuan-perempuan ini diperkirakan menjadi pemukim pertama sekitar 1.200 tahun lalu, yaitu 28 perempuan Indonesia dan dua lainnya dari Afrika.
Dari penelitian lain diketahui kromosom Y yang diturunkan dari ayah menunjuk pemukim laki-laki pertama Madagaskar juga berasal dari Indonesia. Namun tak diketahui berapa banyak jumlah mereka.
Berdasarkan fakta bahwa pria dan wanita penduduk Madagaskar berasal dari Indonesia, Cox menduga jumlah laki-laki pertama di pulau ini relatif sedikit.
Dari hasil penelitian ini, dia yakin populasi etnis Dayak yang terdampar segera berkembang pesat dan menguasai pulau. Diperkirakan kelompok besar sudah tercipta dalam beberapa generasi saja.
Pertanyaan yang belum terjawab adalah kenapa pemukim pertama ini bisa sampai di Madagaskar. Ada kemungkinan mereka sampai di Madagaskar tanpa disengaja.
Skenario yang mungkin terjadi adalah kelompok etnis Dayak berlayar dengan kapal yang sanggup menampung 500 orang. Di tengah samudra, kapal yang mereka tumpangi terbalik dan terdorong arus laut ke arah barat.
“Beberapa orang menyelamatkan diri menggunakan perahu cadangan,” katanya.
Penumpang yang selamat inilah yang kemudian mendarat di Madagaskar dan mendirikan permukiman pertama di pulau tersebut.