Peneliti Amerika Serikat menemukan varian gen yang berpotensi untuk melindungi dampak dari terlalu banyak minum alkohol. Penemuan ini juga dapat mengarah pada pencegahan.
Varian gen yang dikenal sebagai CYP2EI berhubungan dengan respons orang pada alkohol. Sebanyak 10-20 persen orang yang memiliki gen itu bisa lebih mudah mabuk meski hanya minum beberapa gelas. Riset ini dilakukan ilmuwan dari Universitas North Carolina yang dipublikasikan di jurnal Alcoholism pada Selasa (19/10).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa reaksi kuat pada alkohol bisa mendorong orang tersebut jadi pencandu alkohol di hidupnya nanti, tetapi dasar genetik dari penemuan ini tidak jelas.
Peneliti menggunakan analisis genetik untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya pada persepsi tentang alkohol. Penemuan ini menarik karena mengisyaratkan sebuah mekanisme baru bagaimana persepsi kita ketika minum alkohol. Gen CYP2EI berlokasi di otak, bukan di hati, sudah diketahui lama mengandung enzim untuk metabolisme alkohol.