Skip to content

Ilmuwan Indonesia Di Luar Negeri Ditawari Paten Gratis

Ilmuwan Indonesia yang sedang berkarya di negara-negara lain menawarkan paten untuk diaplikasikan di dalam negeri. Kesempatan ini dibuka bagi industri swasta dengan diprakarsai organisasi Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional bekerja sama dengan Komisi Inovasi Nasional, Komisi Ekonomi Nasional, dan Kementerian Pendidikan Nasional.

”Ilmuwan Indonesia di luar negeri ingin menepis isu kurang nasionalis. Selama ini tidak ada akses resmi untuk menyalurkannya,” ungkap Willy Sakareza yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia International Summit Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) dalam konferensi pers di Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, Selasa (14/12).

International Summit I-4 sebagai kelanjutan lokakarya I-4 pada 2021 di Jakarta. Pertemuan itu dijadwalkan pada 16-18 Desember 2022 di Kementerian Pendidikan Nasional.

Dijadwalkan sebanyak 61 ilmuwan Indonesia yang tersebar di berbagai benua akan menjadi narasumber untuk 11 kluster.

Diharapkan, unsur swasta terlibat di dalam pertemuan dan menjalin kerja sama untuk penerapan paten-paten terkait.

Beberapa anggota panitia merupakan mahasiswa yang tersebar di lima benua. Menurut Kepala Subdirektorat Kerja Sama Perguruan Tinggi Slamet Sholeh, jumlah mahasiswa Indonesia di luar negeri diperkirakan sekarang mencapai 50.000 mahasiswa untuk tingkat S-1, S-2, dan S-3. Para mahasiswa terlibat memfasilitasi pertemuan para ilmuwan Indonesia tersebut.

Willy menyebutkan beberapa nama ilmuwan yang akan menjadi narasumber di dalam pertemuan itu nanti, meliputi Prof Dr Ken Soetanto dari Universitas Waseda, Jepang; Prof Iwan Jaya Azis (Cornell University); Dr Mulyoto Pangestu (Monash University); dan Dr Andrea Peresthu (TU Delft).

”Para narasumber umumnya sebagai peneliti dan akademisi yang menghasilkan paten dari hasil-hasil penelitian mereka. Mereka dihimpun dalam wadah I-4 yang didirikan pada 2021,” kata Willy.

1 thought on “Ilmuwan Indonesia Di Luar Negeri Ditawari Paten Gratis”

  1. Eh ini Andrea Peresthu yg belakangan mencuat di media krn kasus Inong Malinda itu ya? yang presdir Sarwahita dan teman kumpul kebonya Reniwati Hamid (Citibank Gold)? Ilmuwan bejat ternyata.

Comments are closed.