KUBURAN bangsawan Sir Mark Sykes yang meninggal 90 tahun lalu digali untuk dambil jasadnya. Oleh Ilmuwan, jasad bangsawan itu diperkirakan bisa dijadikan obat untuk membantu memerangi wabah flu.
Tuan tanah di Yorkshire itu meninggal di Perancis pada 1919 karena flu Spanyol. Ilmuwan Inggris akhirnya menggali kuburnya karena percaya bahwa jenazah Mark mengandung DNA flu Spanyol yang mempunyai kemiripan struktur genetik dengan flu modern.
Hal ini didasarkan hasil penemuan ilmuwan AS tahun lalu, bahwa DNA flu Spanyol bisa dibuat obat untuk mencegah wabah flu modern. Karena itu mereka memilih jenasah Sir Mark untuk dijadikan obat.
Seperti dilaporkan BBC, pengadilan setempat kemudian mengizinkan jenazah Sir Mark yang tersimpan di rumah bersejarah, Sledmere House, dibongkar setelah mendapat izin dari cucunya. Jenazah akan diteliti dalam laboratorium khusus kedap udara agar tidak terkontaminasi.
Sir Mark meninggal dunia karena wabah flu Spanyol yang menewaskan jutaan orang pada akhir Perang Dunia I. Sir Mark adalah politikus yang digadang-gadang menjadi perdana menteri (PM) Inggris.
Ia pernah ditugaskan di Timur Tengah dan terserang virus itu ketika menempuh perjalanan dari Syria ke London. Ia meninggal dunia pada 16 Februari 1919 di Hotel Lotti selama perundingan perdamaian di Paris.