Ilmuwan otak di Inggris mengatakan perlunya meningkatkan pengetahuan tentang ilmu yang terkait otak dan saraf (neuroscience) dalam dunia pendidikan. Kajian mengenai hal tersebut akan menyediakan dasar-dasar ilmiah untuk mengembangkan cara-cara baru yang jauh lebih efektif dalam proses belajar dan mengajar.
Sekelompok ilmuwan saraf, psikologi kognitif, dan spesialis pendidikan menyebutkan bahwa penelitian tentang otak dan saraf—yang dikaitkan dengan pendidikan—dapat mengubah cara orang diajar. Pada masa depan, bisa saja kajian tersebut berdampak pada sistem pendidikan di seluruh dunia.
”Setiap hari kami menemukan lebih banyak dan lebih banyak lagi tentang bagaimana otak bekerja. Jika informasi ini dapat menolong kita untuk belajar lebih efektif atau mengasah keterampilan di tempat kerja, kita harus menggunakannya,” kata Uta Frith, pimpinan kelompok pada Britain’s Royal Society Academy of Science, yang memublikasikan mengenai perlunya memahami neuroscience dan pendidikan.
Kajian neuroscience untuk pendidikan tersebut melibatkan studi mendasar tentang berbagai proses yang terlibat dalam pembelajaran, misalnya untuk menjadi melek huruf dan angka. Kajian yang sama juga diperlukan untuk mengetahui otak mana yang belajar untuk belajar.