Kemampuan belajar anak terhadap lingkungannya sangat dipengaruhi oleh kualitas otak yang dimiliki, semakin berkualitas otak seorang anak maka akan semakin cepat si anak beradaptasi terhadap lingkungannya.
Anak belajar dari lingkungan sekitar dengan melihat, mendengar, membayangkan, dan merasakan yang terjadi di sekelilingnya.
Kemudian dia mengingat atau meniru rangsangan yang diterima, sebelum akhirnya mengembangkan bahkan menciptakan sendiri sesuatu yang baru berdasarkan apa yang pernah dialami oleh panca inderanya yang akhirnya akan memunculkan kreativitas.
Kemampuan belajar anak terhadap lingkungannya sangat dipengaruhi oleh kualitas otak yang dimiliki dan kualitas otak ditentukan dari jumlah sel otak, jumlah percabangan sel otak, hubungan antarsel otak atau biasa disebut sinaps.
“Selain itu, kualitas otak juga sangat ditentukan oleh keberadaan neurotransmitter atau zat yang mengaktifkan sinaps dan mielinisasi atau kualitas selubung yang berperan pada kecepatan hantaran impuls antarsel syaraf,” katanya.
Ia mengatakan, faktor genetika tidak bisa dipungkiri sangat berperan dalam kualitas otak anak. Namun faktor yang memiliki peranan lebih besar adalah nutrisi dan stimulasi yang diterima oleh anak selama periode emas perkembangan otak.
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, termasuk untuk otak bayi. Di dalam ASI terkandung protein, karbohidrat, lemak, asam lemak, vitamin, dan mineral paling lengkap dan seimbang untuk mengoptimalkan perkembangan otak, disamping manfaat asam lemak esensial AA dan DHA yang krusial bagi kecerdasan.
Selain itu terdapat gangliosida yang punya andil besar untuk menentukan kualitas otak. Selain protein, karbohidrat, dan lemak, mikronutrien vitamin dan mineral juga memegang peranan penting dalam perkembangan otak.
Namun, lanjutnya, fungsi mikronutrien dalam pengoptimalan kecerdasan otak kerap dilupakan, padahal tanpa vitamin dan mineral yang sehat dan dalam jumlah tepat, kinerja otak akan sangat terganggu.
Vitamin C, misalnya, yang berfungsi sebagai antioksidan dapat melindungi sel-sel saraf otak yang juga berperan dalam penyerapan zat besi. Sementara vitamin A yang mengoptimalkan penglihatan juga secara tidak langsung membantu anak dalam menerima rangsang dari dunia sekitar, khususnya rangsang dalam bentuk visual.
Mineral seperti zat besi yang bertugas membawa oksigen untuk proses metabolism otak juga memiliki peran yang sama sekali tidak bisa diremehkan, semakin lancar pengangkutan oksigen ke otak maka semakin mudah anak berkonsentrasi.
“Mineral seperti zinc dan selenium yang berperan aktif menangkal radikal bebas tentunya juga diperlukan demi menjaga stamina otak. Agar anak dapat berkonsentrasi dengan baik dan mengasah kecerdasan, perlu didukung dengan tubuh sehat bebas penyakit,” katanya.