Lompat ke konten

Kesehatan

Bill Gates Anak Sumbang Dana Buat Penelitian Flu Burung Dan HIV Di Indonesia

    Bill Gates, pemilik Microsoft Corporation sekaligus pendiri Bill & Melinda Gates Foundation, dalam kunjungannya ke Jakarta pada 8-9 Mei 2020 akan melangsungkan pembicaraan dengan pemerintah Indonesia tentang rencana pengembangan vaksin flu burung. “Pemerintah Indonesia dan Bill Gates akan membahas kerjasama di bidang penanganan flu burung, khususnya dalam upaya pengembangan vaksin di Indonesia,” kata Menko Kesra Aburizal Bakrie, di Jakarta, Selasa. “Sekarang ini belum ada vaksin flu burung untuk manusia, yang ada adalah vaksin flu burung untuk hewan,” katanya. Aburizal Bakrie menambahkan, “Pembicaraan tentang kerja sama ini sudah jauh…

    Malaysia Memakai Nyamuk Mutan Untuk Membasmi Demam Berdarah

      Peribahasa “Lain ladang lain ilalang, lain lubuk lain ikannya” amat tepat di sini. Jika Indonesia masih memakai sistem kuno untuk mengatasi demam berdarah dengue dengan pengasapan, bubuk abate, ataupun pemberantasan nyamuk demam berdarah dengan teknik mulut yaitu program 3M (menguras bak air, menutup tempat air, dan mengubur barang-barang bekas), Malaysia sudah lebih maju, cerdas dan kreatif dalam memilih memberantas penyakit itu dengan senjata baru: pasukan nyamuk mutan. Nyamuk yang dipakai tentu bukan nyamuk sembarangan. Semuanya telah diseleksi sebelum disebar untuk memerangi epidemi demam berdarah yang rutin menyerang negara…

      TBC Membunuh Lebih Banyak Daripada Flu Burung

        Risiko kematian penderita Tuberculosis (TBC) jauh lebih besar dari kematian yang diakibatkan penyebaran virus Flu Burung atau Avian Influenza (AI). Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML) (Depkes), Tjandra Yoga, di Solo, Sabtu, mengatakan, jika dilihat dari angka kematian yang terjadi, setiap tahun terjadi 88.000 kematian akibat TBC di Indonesia. “Jika jumlah tersebut dibagi 365 hari dalam setahun, rata-rata terjadi 200 kematian akibat TBC dalam sehari,” katanya. Ia membandingkan dengan penyebaran flu burung di negara ini yang telah menyebabkan 133 orang terjangkiti, di mana 108 penderita di antaranya meninggal…

        Memakan Tomat Memiliki Efek Yang Sama Dengan Memakai Tabir Surya

          Beberapa peneliti Inggris telah menemukan bahwa menambahkan tomat yang dimasak ke dalam makanan setiap hari meningkatkan kemampuan kulit melindungi diri dari sinar ultra-violet yang berbahaya, demikian laporan BBC, Senin. Para peneliti di University of Manchester dan University of Newcastle menemukan bahwa menambahkan lima sendok makan pasta tomat pada makanan harian pada 10 relawan dapat membantu menghindari kerusakan kulit dengan menyediakan perlindungan terhadap dampak sinar ultra-violet. Kerusakan akibat sinar itu dapat mengakibatkan penuaan dini dan bahkan kanker kulit. Dalam suatu studi, para peneliti itu memberi 10 relawan sebanyak 55…

          Nyamuk Demam Berdarah dan chikungunya Memiliki Kemampuan Beradaptasi Yang Hebat dan Telah Kawin Silang

            Sudah sejak lama Saartje Rondonuwu-Lumanauw melakukan pengamatan. Ia bahkan sudah membuktikan lewat penelitian. Nyamuk Aedes albopictus ternyata sudah tidak lagi senang “menyendiri” di pinggir-pinggir hutan. Pada 1993, Saartje menemukan kerabat dekat Aedes aegypti itu ada di pekarangan-pekarangan rumah. “Pada 2003-2005, penelitian kami ulangi lagi, mereka sudah ada di dalam rumah,” kata profesor dari Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, itu. Aedes albopictus selama ini dikenal senang tinggal di habitat bersemak atau kebun. Itu sebabnya, meski sama-sama bisa menyebar virus dengue dan chikungunya, albopictus kurang populer ketimbang…

            Nyamuk Penyebab Demam Berdarah Mampu Hidup Di Air Kotor

              Nyamuk jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang selama ini diketahui sebagai vektor atau penyebar virus demam berdarah (DBD), mungkin lebih kuat dari perkiraan selama ini. Penelitian menunjukkan nyamuk tersebut dapat terbang lebih jauh, aktif sampai malam, dan juga hidup di air kotor. “Kami sudah melakukan penelitian, Aedes aegypti bisa hidup di air kotor, tidak hanya air bersih seperti yang selama ini kita percayai,” ujar Dr. Upik Kesumawati Hadi, Kepala Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Institut Pertanian Bogor, saat seminar serangga di Cibinong Science Center, Bogor,…