Skip to content

Kumis Ternyata Merupakan Peninggalan Reptile Bagi Mamalia

-Kumis bukanlah sekadar rambut yang tumbuh di atas mulut. Kumis ternyata menandai tonggak evolusi dari reptil menjadi mamalia.

Para ilmuwan dari University of Sheffield, Inggris, menemukan fungsi kumis tersebut ketika membandingkan tikus dan mencit dengan kerabat jauh mereka, binatang marsupial, seperti kanguru dan koala. Mereka menduga kumis yang dapat digerakkan adalah tonggak penting dalam evolusi mamalia dari reptil.

Dengan menggunakan rekaman video digital kecepatan tinggi dan pelacakan otomatis, tim riset yang dipimpin oleh Tony Prescott dari Departemen Psikologi di universitas itu mengungkap bagaimana binatang pengerat, seperti mencit dan tikus, menggerakkan kumis ke depan dan ke belakang dalam kecepatan tinggi serta beragam cara untuk merasakan lingkungan di sekitar mereka dalam perilaku yang disebut sebagai whisking.

Sistem pengindraan ini membuat mencit atau tikus dapat dengan tepat menentukan posisi, bentuk, dan tekstur suatu obyek, mengambil keputusan dengan cepat dan akurat tentang obyek itu, serta memakai informasi tersebut untuk membangun peta lingkungan.

Dalam riset mereka, Prescott menemukan opossum abu-abu ekor pendek, marsupial kecil dari Amerika Selatan, juga menggunakan strategi whisking serupa. Binatang itu punya banyak kemiripan dengan mamalia awal yang hidup lebih dari 125 juta tahun lampau–bersamaan dengan percabangan evolusi antara pengerat modern dan marsupial.

Bukti ini menunjukkan bahwa mamalia pertama mungkin juga menggerakkan kumisnya seperti tikus, dan tampaknya kumis yang dapat digerakkan merupakan titik penting dalam evolusi mamalia. Mamalia awal adalah binatang nokturnal, yang aktif di malam hari dan hidup di atas pohon. Agar mudah bergerak dan bertahan hidup dalam lingkungan yang menantang itu, mereka membutuhkan informasi terintregrasi dari beragam indra: penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peraba. Kumis merupakan indra peraba baru yang tak tersedia pada reptil dan membantu mereka bergerak dalam kegelapan.

“Riset terbaru ini menunjukkan bahwa, selain menjadi berdarah panas, melahirkan, dan otak membesar, munculnya indra peraba baru ini adalah langkah evolusi penting bagi mamalia modern,” kata Prescott. “Meski manusia tak lagi memiliki kumis yang dapat digerakkan, fitur itu amat penting bagi nenek moyang mamalia awal kita.”

1 thought on “Kumis Ternyata Merupakan Peninggalan Reptile Bagi Mamalia”

Comments are closed.