Kutu anjing ternyata lebih atletis daripada kutu kucing. Mereka melompat lebih jauh dan lebih tinggi dengan rata-rata selisih lompatannya yang mencapai 20 sentimeter. Tiga ilmuwan Prancis dari Ecole National Veterinaire de Toulouse, yakni Marie-Christine Cadiergues, Christel Joubert, dan Michel Franc, mengungkapnya dalam jurnal Veterinary Parasitology, 1 Oktober 2000.
Kamis lalu, ketiganya diumumkan sebagai pemenang Ig Nobel 2020 di Harvard University, Amerika Serikat. Penghargaan yang disponsori majalah humor ilmiah Annals of Improbable Research itu ditujukan kepada setiap ilmuwan yang dianggap berhasil membuat orang tertawa tapi kemudian berpikir.
Marie-Christine Cadiergues dan kedua rekannya adalah pemenang di bidang biologi. Mereka mengukur dan membandingkan lompatan-lompatan kutu Ctenocephalides canis yang senang hidup pada anjing dan Ctenocephalides felis felis yang biasa ada pada kucing. Semua kutu yang diteliti tergolong belia dan dibuat dalam kondisi lapar.
Hasilnya, rata-rata jauh lompatan C. felis felis adalah 19,9 ± 9,1 cm dengan lompatan terpendek 2 cm dan yang terjauh 48 cm. C. canis membukukan lompatan terjauh yang bisa pas sampai setengah meter. Lompatan terpendeknya juga masih lebih jauh daripada C. felis felis, yaitu 3 cm. Rata-rata jauh lompatan kutu anjing ini adalah 30,4 ± 9,1 cm.
Untuk pengukuran tinggi lompatan, Marie dan kawan-kawan menggunakan tabung silinder berdiameter 9 cm dari plastik kelabu. Tabung dibuat berjenjang tiap 1 cm dari 1 sampai 30 cm.
Tiap kelompok 10 kutu dari spesies yang sama dikumpulkan jadi satu di dasar tabung terendah. Jumlah kutu yang berhasil melompat ke tabung lain di atasnya dicatat, lalu nilai rata-rata ketinggian lompatan dari 50 persen kutu itu dikalkulasi dengan metode linearisasi. Hasilnya untuk kajian ini adalah 15,5 cm buat kutu anjing, C. canis, dan 17 cm untuk C. felis felis.
wah keren banget nih kutu
Comments are closed.