Konsistensi kewirausahaan BRAy Mooryati Soedibyo di bidang jamu atau obat herbal dari sumber daya hayati Nusantara menjadi inspirasi LIPI untuk mempersandingkan ilmu ”tua” dan modern. Sebutan ilmu ”tua” merujuk pada pengetahuan tradisional, terutama di bidang obat-obatan tradisional.
”Gagasan dan realisasinya mengilhami pemikiran saya untuk mendorong generasi muda, para peneliti, untuk sesegera mungkin mempersandingkan ilmu ’tua’ dan modern,” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman Hakim, Senin (23/8), dalam acara Sarwono Prawirohardjo Lecture X dan Penghargaan Sarwono Prawirohardjo IX 2022 di Jakarta.
Mantan Kepala LIPI Umar Anggara Jenie (2002-1010) dan Direktur Utama PT Mustika Ratu, Tbk BRAy Mooryati Soedibyo terpilih sebagai peraih Penghargaan Sarwono Prawirohardjo IX.
Lukman mengatakan, Umar Anggara Jenie terpilih sebagai pemenang Penghargaan Sarwono Prawirohardjo IX sebagai ilmuwan tangguh yang menjadi pionir pengembangan bidang kimia medisinal atau farmakokimia.
Umar juga disebutkan sebagai inisiator pembentukan Komisi Bioetika Nasional (KBN).
Kekayaan flora
Ilmuwan biologi yang menjadi periset senior pada Pusat Penelitian Biologi LIPI, Kuswata Kartawinata, terpilih untuk menyampaikan kuliah khusus pada Sarwono Prawirohardjo Lecture X. Ia menyampaikan materi kuliah dengan judul ”Dua Abad Mengungkap Kekayaan Flora dan Ekosistem Indonesia”.
Kuswata di dalam kuliahnya mengemukakan, kekayaan flora Indonesia pada 1950 pernah diidentifikasikan mencapai 5.006 spesies bermanfaat. Data sebanyak itu mencakup 1.259 spesies penghasil kayu, 1.050 spesies tumbuhan obat-obatan, 984 spesies tumbuhan pangan, 520 spesies tumbuhan penghasil minyak, damar, pewarna, dan senyawa kimia lain.
Berikutnya, 328 spesies pakan hewan dan 885 spesies tumbuhan untuk berbagai keperluan.
Berdasarkan catatan Plant Resources of Southeast Asia (Prosea), kekayaan Indonesia mencakup 6.186 spesies di Asia Tenggara.
”Jumlah spesies bermanfaat yang diidentifikasikan di wilayah Indonesia ternyata mencakup sebagian besar flora yang ada di wilayah Asia Tenggara,” ujar Kuswata.