Masyarakat pedesaan menegaskan bahwa mereka sebenarnya mampu untuk mandiri energi dan bahwa di dalam masyarakat pada mulanya sudah ada tatanan sosial sehingga mereka mampu mengatur diri sendiri.
Hal itu diungkapkan Ki Upat, salah seorang tokoh adat di Kasepuhan Cipta Gelar, Desa Simaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menegaskan, saat ini sekitar 40 persen penduduk Indonesia masih miskin energi.
Kondisi itu terungkap dalam acara peluncuran film Air, Tahu, dan Internet produksi IESR di Jakarta, Rabu (29/9). Film tersebut merekam pengalaman dua dusun, Kasepuhan Cipta Gelar, dan Dusun Cibuluh, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dalam membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Jawa Barat. Hadir empat warga dari dua dusun tersebut.
Pada acara itu digelar diskusi dengan pembicara Fabby; keempat warga dusun; Haris dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang menyampaikan soal kebijakan Kementerian ESDM tentang energi baru dan terbarukan; serta Ivan Hadar, konsultan untuk Tujuan Pembangunan Milenium pada Program Pembangunan PBB (UNDP).
Fabby menjelaskan, saat ini IESR sedang melakukan program Access to Energy yang berusaha menghadirkan akses energi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi rakyat Indonesia, khususnya masyarakat miskin.
”Saat ini 40 persen penduduk belum menikmati listrik. Sementara sekitar 20 persen penduduk desa belum menikmati listrik,” ujarnya. Yang dibutuhkan sekarang adalah akses pada energi yang terbuka kepada rakyat miskin. Menurut dia, salah satu solusi adalah energi baru dan terbarukan yang biasa sus
Rasman, yang hadir bersama Ridwan dari Dusun Cibuluh, mengisahkan, dia semula adalah pembalak liar dan pernah ditangkap polisi yang akhirnya berbalik melestarikan hutan. Penduduk desa menyadari hutan yang terjaga bisa menjaga listrik di dusun itu tetap hidup.
Kini Dusun Cibuluh memiliki PLTMH yang menghasilkan listrik untuk 120 rumah, masing-masing 100 watt dengan iuran bulanan Rp 10.000-Rp 25.000. Industri tahu rumahan bisa berproduksi lagi.
Sementara Dusun Cipta Gelar yang memiliki sarjana teknik kimia, seperti David yang kemarin hadir, kini memiliki internet gratis untuk warga. Mereka mendapat bantuan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.
Tentang pemeliharaan PLTMH, kedua dusun menarik iuran dari warga, dilengkapi dengan kerja gotong royong yang mereka lakukan jika muncul masalah dengan PLTMH.
Sementara Haris dari Kementrian ESDM memaparkan kebijakan energi nasional. Di mana sekarang dicanangkan visi 25/25 yang berarti, pada tahun 2025, penggunaan energi baru dan terbarukan mencapai 25 persendari penggunaan energi nasional.
Haris mengakui, program pengalihan dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan masih terhambat antara lain peraturan yang tidak tuntas diturunkan sampai ke tingkat implementasi.
Ivan menegaskan, kemandirian adalah kunci untuk memberantas kemiskinan. Dia melihat usaha mikro lebih mampu mengurangi kemiskinan. Indonesia, dari data laporan pencapaian target MDGs, dikatakan on the track. Jumlah penduduk miskin dengan batas pendapatan 1 dollar AS per hari terus berkurang meski secara kualitas, keluarga dengan pendapatan 1 dollar per hari berarti hidup pada kondisi ekonomi subsisten