Menyendiri, menikmati waktu untuk diri sendiri punya banyak manfaat positif. Karena dengan menikmati waktu sendirian, Anda bisa lebih mengenal diri, bahkan mengembangkan potensi dalam diri.
Psikoterapis, Phillip Hodson, dari Asosiasi Konseling dan Psikoterapi Inggris menyarankan setiap orang perlu menghabiskan waktu sendirian. Penulis dan filsuf Mark Vernon juga menyetujui saran Hodson. Katanya, “Kita terbiasa merasa panik ketika sendirian, padahal kesendirian merupakan bagian penting dari kehidupan”.
Vernon melanjutkan, jika Anda tidak menyukai diri sendiri, Anda tidak akan membawa sesuatu yang positif untuk orang lain. Berada dalam kesendirian membuat Anda menikmati diri sendiri. Dengan begitu, Anda lebih terlihat menarik bagi orang lain.
Meluangkan waktu sendiri juga berdampak pada hubungan berpasangan. Saat menjalin hubungan dengan seseorang maka biasanya perhatian Anda sepenuhnya dicurahkan kepada pasangan. Melalui hubungan tersebut maka sebenarnya Anda mencoba mencintai diri melalui pasanga, jelas Vernon.
Meningkatkan kreativitas
Dalam buku A Return To The Self, psikiater Inggris, Anthony Storr menjelaskan bahwa kesendirian dapat meningkatkan kreativitas, spiritualitas, dan intelektualitas seseorang.
“Dengan menyendiri membantu Anda berfikir dan menemukan kesimpulan tentang dunia ini, dan hal ini membuat Anda berpikir dewasa. Menyendiri juga membuat kita keluar dari pola aktivitas sehari-hari, mengerjakan sesuatu yang berbeda sehingga membuat kita hidup lebih seimbang,” jelasnya.
Cara menyendiri
Anda bisa melakukan banyak hal ketika meluangkan waktu menyendiri. Meditasi, menjadi cara ampuh untuk relaksasi, mengembalikan energi dan memberikan kejelasan dalam hidup. Selain itu berjalan-jalan santai juga dapat memberikan ketenangan saat menghadapi masalah dan membuat keputusan besar.
Jangan takut, menyendiri itu baik
Sebagian orang tidak ampu mentoleransi dirinya sendiri. Karenanya mereka cenderung memilih menghindar dari apa yang mereka rasakan.
“Adalah manusiawi ketika kita merasa takut saat sendirian. Tetapi mengabaikan perasaan kita dengan tetap bekerja dalam waktu yang lama, maka akan membuat kita meledak saat kita tidak dapat menampung perasaan tersebut,” jelas Vernon.