Lompat ke konten

1,6 Juta Perempuan Indonesia Berisiko Tinggi Terinfeksi HIV dan AIDS

    Sekitar 1,6 juta perempuan berisiko terinfeksi HIV lantaran menikah atau berhubungan seksual dengan laki-laki berisiko tinggi. Penularan HIV lewat hubungan homoseksual saat ini paling sulit dikendalikan karena banyak laki-laki homo menikah dengan wanita untuk menutupi statusnya yang homoseksual. Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Nafsiah Mboi mengatakan di Jakarta, Senin (15/11), berdasarkan pemodelan dari KPAN, laki-laki berisiko tinggi merupakan laki-laki pelanggan atau pembeli seks—jumlahnya sekitar 3,1 juta—dan 230.000 pengguna narkoba jarum suntik yang juga kemungkinan membeli seks. Pria berisiko tinggi karena melakukan aktivitas seksual tidak aman (tanpa kondom)…

    Australia Tidak Peduli Akan Tumpahan Minyak Di Selat Timor

      Sudah 1 tahun 2 bulan tumpahan minyak di Laut Timor, yang dikelola PTTEP Australasia, berlangsung. Australia kurang peduli menangani kerugian fisik pada lebih dari 5.000 nelayan Indonesia di Timor, Sumba, Alor, dan pulau terluar, seperti Rote, Ndao, dan Sabu. ”Kami kecewa kepada Australia dan pemerintah kita. Lebih dari setahun, belum ada pendataan nelayan yang terkena dampak tumpahan minyak itu,” kata Ketua Aliansi Nelayan Tradisional Laut Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), H Mustafa—korban pencemaran—per telepon kepada Kompas, Rabu (17/11). Akibat tumpahan minyak itu, katanya, terjadi penurunan hasil tangkapan nelayan…

      Cumi Cumi Monster Raksasa Memiliki Mata Sebesar Bola Voli

        Sesuai ukuran tubuhnya yang sangat besar, mata cumi-cumi raksasa yang sedang diotopsi bagkainya di Selandia Baru juga demikian. Bahkan, mata cumi-cumi jenis kolosal tersebut mungkin mata hewan terbesar di dunia saat ini. Betapa tidak, matanya berdiameter 27,5 centimeter atau hampir sebesar bola voli. Lingkaran lensa matanya saja sebesar buah jeruk. Salah satu matanya terlihat masih utuh saat lapisan es yang melindunginya mulai mencair sedikit demi sedikit dalam sebuah tangki penelitian di museum nasional Selandia Baru, Te Papa Tongerawa. “Ini satu-satunya sampel mata yang utuh dari seekor cumi-cumi kolosal…

        Cumi Cumi Raksasa Sepanjang 8 Meter Dan Berat 500 Kg Akan Diotopsi

          Para ilmuwan kelautan dari Selandia Baru memulai persiapan untuk mengotopsi seekor cumi-cumi raksasa yang ditangkap tahun lalu. Penelitian terhadap cumi-cumi seberat 500 kilogram dan panjang 7,8 meter itu dilakukan untuk mengungkap rahasia salah satu raksasa laut yang masih sangat misterius. Cumi-cumi tersebut telah dikeluarkan dari kotak es ruang penyimpanannya dan dipindahkan ke dalam tangki berisi larutan garam hari ini. Es juga ditambahkan ke selama tangki agar proses pencairan lambat sehingga bagian tubuh terluar yang masih segar tidak rusak karena keriput. Setelah mencair seluruhnya, para peneliti akan mempelajari lebih…

          Cumi-cumi Raksasa Seberat 250 Kg Tertangkap Nelayan Australia

            Seekor cumi-cumi sepanjang 6 meter tertangkap di Australia. Beratnya juga tak main-main, mencapai 250 kilogram. Cumi-cumi raksasa tersebut ditangkap para nelayan yang tengah menjaring ikan di pantai tenggara benua paling selatan tersebut. Nahkoda kapal yang bernama Rangi Pene mengatakan bahwa cumi-cumi tersebut telah tewas saat terjerat jaring pada kedalaman 500 meter. Saat ini cumi-cumi tersebut dikemas dalam kotak penyimpan khusus dan disimpan di ruang pendingin sebuah museum di Portland. Saking besar dan berat ukurannya, untuk mengangkat bangkainya saja dibutuhkan 10 orang. Paul McCoy, seorang pakar biologi kelautan Australia,…

            Cumi Cumi Alien Memiliki Tentakel Yang Berfungsi Seperti Kaki

              Jauh di gelapnya laut pada kedalaman 2,5 kilometer ternyata hidup cumi-cumi yang aneh. Cumi-cumi tersebut pantas disebut alien karena bentuk tubuhnya berbeda dengan cumi-cumi umumnya dan belum pernah ditemukan sebelumnya. Cumi-cumi yang diperkirakan dari kelompok Magnapinna karena memiliki sirip besar itu memiliki tentakel panjang dan besar yang lebih mirip lengan. Bahkan bentuknya mirip kaki bersiku karena di bagian tengahnya dapat menekuk. Panjang tubuhnya sekitar 7 meter. Dilihat dari perilakunya, lengan yang dimiliknya mungkin sangat kuat. Sebab, dalam hitungan detik, lengan cumi-cumi yang besar tersebut bergerak layaknya belalai gajah…

              Kehidupan Purba di Dasar Laut Australia

                Beberapa ilmuwan Australia menemukan kehidupan laut prasejarah yang aneh pada ratusan kilometer di bawah Great Barrier Reef. Hal itu ditemukan ketika digelar misi yang tak pernah dilakukan sebelumnya, yaitu mendokumentasikan spesies yang terancam akibat pemanasan samudra. Kehidupan purba itu berupa ikan hiu purba, ikan raksasa yang mengandung minyak ikan, kumpulan hewan berkulit keras, dan spesies cumi-cumi primitif dalam tempurung (nautilus) yang ditangkap kamera dari jauh di Osprey Reef. Pemimpin peneliti Justin Marshall, Kamis (15/7/2010), mengatakan, timnya juga telah menemukan beberapa spesies ikan yang tak dikenal, termasuk “ikan hiu…

                Cumi Cumi Raksasa Sebesar Hampir 6 Meter Ditangkap Di Meksiko

                  Para peneliti secara kebetulan mendapati seekor cumi-cumi raksasa sepanjang 5,9 meter tertangkap dalam jaring mereka di pesisir Lousiana, Teluk Meksiko. Temuan hewan langka di lokasi tersebut menunjukkan banyak hal yang tidak kita ketahui mengenai cumi-cumi raksasa. Cumi-cumi yang baru terjaring itu beratnya mencapai 46,7 kg. Ia tertangkap tanggal 30 Juli dalam jaring trawl pada kedalaman 450 meter di bawah air yang ditarik kapal peneliti. Namun, hewan itu mati karena tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan tekanan pada kedalaman air berbeda saat dibawa ke permukaan. “Saat jaring pukat itu…

                  Spesies Cumi Cumi Baru Ditemukan Di Samudra Hindia

                    Para ilmuwan menemukan spesies cumi-cumi baru di Samudra Hindia. Penemuan itu dilaporkan oleh International Union for the Conservation Nature, Senin (15/11/2010). Adapun spesies tersebut termasuk dalam famili Chiroteuthid. Spesies yang ditemukan memiliki ukuran panjang sekitar 70 cm ini memiliki organ yang mampu memancarkan cahaya untuk menakuti mangsanya. Menurut laporan IUCN, spesies tersebut ditemukan di bagian dasar laut yang terjal. Sejauh ini, telah ditemukan 70 spesies cumi-cumi dalam ekspedisi tersebut. Semua spesies cumi-cumi itu mewakili 20 persen dari spesies cumi-cumi yang ada di dunia. “Selama 10 hari ini, para…

                    Durian Asli Indonesia Terancam Punah Karena Kalah Bersaing Dengan Durian Montong

                      Beberapa jenis pohon durian (Dariozibetinus) untuk yang bisa dimakan buahnya yang asli Indonesia, kini mulai terancam punah dan ini kalau tidak ada perhatian bukannya tidak mungkin akan hilang. Untuk sementara jenis durian yang sudah terancam punah diantaranya “Durian Sukun” yang merupakan induknya “Durian Montong” yang selama ini sangat dikenal kelesatannya oleh para penggemar buah tersebut, kata Dr.Ir Endang Yuniastuti Msi peneliti tanaman tersebut asal Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) di Solo, Senin. Untuk Durian Sukun ini aslinya dari Matasih, Kabupaten Karanganyar,…

                      Macam Gunung Merapi Berkeliaran Keliling Kampung Untuk Mengungsi

                        Macan dari lereng Gunung Merapi terlihat berkeliaran Dusun Karanganyar, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sejak dua malam lalu. “Sudah dua malam berturut-turut kami mengetahui ada tanda-tanda kehadiran macan di kampung kami,” kata Kepala Dusun Karanganyar, Kemis (47) di Magelang, Senin. Ia menyatakan memastikan suara binatang pada Kamis (13/11) dan Jumat (14/11) malam itu adalah macan. Bahkan, katanya, pada Kamis (13/11) malam dirinya sempat menyorotkan lampu senter kepada seekor macan di dekat kandang ternak seorang warga setempat saat dirinya ronda. Sebagian besar warga dusun setempat, sekitar…

                        Amerika Serikat Berhasil Membasmi Demam Berdarah Dari Cayman Island Dengan Rekayasa Genetika

                          Ilmuwan Amerika Serikat mengembangkan teknologi rekayasa genetika untuk membasmi nyamuk penyebab demam berdarah di Kepulauan Cayman. Prevalensi penyakit itu di kepulauan ini dilaporkan sangat tinggi. Uji coba kali ini adalah yang pertama dilakukan di alam terbuka setelah selama beberapa tahun dikembangkan dalam skala laboratorium dengan sejumlah hitung-hitungan kalkulasi. “Uji coba lapangan ini akan menjadi sebuah lompatan besar,” kata Andrew Read,  profesor biologi dan entomologi di Pennsylvania State University. Langkah untuk meniadakan serangka yang menjadi perantara penyakit, katanya, sangat menguntungkan bagi kehidupan. Penyakit demam berdarah dimulai dari gigitan seekor…