Lompat ke konten

Menikmati Gerhana Matahari Cincin dan Cara Melihat Gerhana Matahari

    Memasuki tahun astronomi 2021, masyarakat Indonesia disuguhi fenomena langka berupa gerhana matahari cincin. Setelah sembilan tahun lalu, fenomena itu muncul lagi pada 26 Januari 2021. Indonesia adalah satu-satunya wilayah daratan yang dapat mengamati peristiwa alam ini. Gerhana matahari cincin (GMC) terjadi karena piringan bulan tidak menutup sepenuhnya piringan matahari, hanya sekitar 92 persen. Karena itu, saat puncak gerhana, matahari terlihat seperti cincin yang memancarkan sinar di langit. Bagian tengah matahari tertutup bulan sehingga tampak gelap. Penampakan seperti cincin bersinar inilah yang membedakan GMC dengan gerhana matahari total (GMT).…

    Satelit India Memburu Es di Kawah Bulan

      Dengan menggunakan radar khusus yang dibawanya, satelit Chandrayaan-1 milik India yang terbang di orbit Bulan mengamati bagian dasar kawah bulan yang gelap gulita. Para ilmuwan berharap dapat melihat bagian dalam kawah Bulan yang dingin dan gelap sehingga diduga terdapat es di dalamnya. Instrumen yang disebut Mini-SAR, sebuah radar ringan dengan lubang bidik kamera sintetis, telah berhasil bekerja dengan baik dalam uji coba pertama dan mengirimkan data pertama berupa gambar. Gambar tersebut menunjukan dasar kawah kutub di bagian Bulan yang tidak terlihat dari Bumi. Alat tersebut digunakan untuk memetakan…

      Kotoran Ikan Ternyata Seperti Pupuk Yang Sehatkan Lautan

        Kalau ditanya hewan apa yang paling banyak hidup di lautan, tentu jawabnya adalah ikan. Menurut para ilmuwan ternyata ikan pula yang menentukan baik tidaknya kualitas air laut. Kotorannya ternyata mengendalikan siklus karbon di air laut sehingga tahan terhadap perubahan iklim. Pemodelan komputer menunjukkan bahwa populasi ikan menghasilkan kotoran yang mengandung karbon anorganik kalsium karbonat dalam kadar tinggi yang bermanfaat untuk mengendalikan keasaman air laut. Selain mengendalikan keasaman, kalsium karbonat yang berwujud putih seperti kapur juga berguna untuk mendukung ekosistem laut dan pembentukan terumbu karang. “Senyawa tersebut membantu pengendalian…

        Ikan Pemanjat Tebing dari Venezuela

          Seekor ikan yang hidup di pedalaman hutan tropis Venezuela, Amerika Latin, tidak hanya baru bagi dunia sains. Ikan sapu-sapu yang diberi nama ilmiah Lithogenes wahari itu sangat unik dibandingkan ikan pada umumnya karena punya kemampuan memanjat tebing. Ikan tersebut dapat merayap di lereng atau batuan yang tegak lurus sekalipun menggunakan sirip khas di badannya. gerakannya menjadi lebih mantap karena bagian luar kepala dan ekornya dilapisi kulit yang keras. Spesies tersebut memang mewarisi sifat-sifat dua kelompok sapu-sapu (catfish), yakni genus Loricariidae (lele bertubuh keras) dan Astroblepidae (lele pemanjat). Seperti…

          Jasad Utuh dengan Rambut Ekor Kuda dari Dinasti Qing

            Salah satu dari 6 jasad yang masih utuh ini ditemukan saat dilangsungkan penggalian pada proyek konstruksi di Turfan, Xinjiang, China timur jauh. Jasad-jasad tersebut diyakini sebagai pejabat pada masa Dinasti Qing, kekaisaran terakhir di China yang bermula dari 1644 hingga terbentuknya Republik China pada 1911. Jasad-jasad pria yang memiliki tinggi badan hinga 1,7 meter ini memiliki rambut panjang yang dijalin seperti ekor kuda. Gaya rambut ini dikenalkan di China pada awal abad ke-17 oleh Kaisar Nurhaci. Nurhaci mendirikan Dinasti Manchu, Manchuria, yang kemudian menjadi Dinasti Qing. Pada masa…

            Tips dan Cara Agar Nyamuk Tak Sebarkan Demam Berdarah

              Memasuki musim hujan, serangan penyakit demam berdarah dengue patut diwaspadai. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk itu telah menelan banyak korban. Namun, segala upaya untuk memutus mata rantai penularan penyakit itu masih kurang efektif. Di tengah ketidakberdayaan melawan demam berdarah dengue di berbagai negara tropis di dunia, sekelompok peneliti Australia didanai miliarder Bill Gates mengklaim telah menghasilkan riset yang dapat membantu memerangi DBD dengan cara menghentikan jalur penularan penyakit itu. Mereka berhasil menginfeksi nyamuk penyebar penyakit tropis itu dengan bakteri Wolbachia sehingga kemampuannya menularkan dengue ke manusia berkurang.…

              Jepang Kloning Sapi Legendaris Sebelum Mammoth

                Memasuki Tahun Sapi (Year of Ox) di awal tahun 2021 ini, para ilmuwan Jepang mengumumkan kesuksesannya mengkloning sapi legendaris khas Jepang. Keberhasilan tersebut tidak sekadar prestasi baru penelitian bioteknologi di Jepang, tetapi membuka kesempatan untuk menyediakan stok pangan berkualitas yang terjamin di masa depan. Jenis sapi yang berhasil dikloning adalah Hida-gyu yang merupakan sapi khas Prefektur Gifu, bagian tengah Jepang. Para peneliti dari Universitas Kinki dan lembaga riset peternakan Gifu berhasil menghasilkan empat ekor sapi kloning antara November 2007 dan Juli 2020. Namun, hanya dua ekor yang bertahan…

                Mumi Ratu Sashestet Ditemukan di Saqqara

                  Penggalian arkeologi yang dilakukan pada dua makam kuno di Saqqara mengungkap mumi ratu Mesir Kuno. Jasad yang terawetkan ditemukan di bawah salah satu piramid yang baru-baru ini ditemukan para arkeolog Mesir. Kepala Dewan Arkeologi Mesir Zahi Hawass menyatakan, mumi tersebut mungkin jasad Ratu Sashestet yang memerintah sekitar 4300 tahun lalu. Sashestet adalah ibu Raja Teti, pendiri dinasti keenam Kerajaan Mesir Kuno. Ahli sejarah menyatakan, Ratu Sashestet memerintah selama 11 tahun. Barang-barang antik yang ada di kamar makam sudah habis dijarah, kecuali sarkofagus berisi mumi tersebut. Zahi Hawass mengatakan,…

                  Gen Virus H9N2 Hong Kong Berasal dari Unggas

                    Pusat bagi Perlindungan Kesehatan (CHP) Departemen Kesehatan Hong Kong, Rabu, mengumumkan bahwa hasil pengurutan gen virus H9N2 yang didapat dari seorang bayi perempuan menunjukkan semua gen berasal dari unggas. Bayi perempuan itu, yang berusia dua bulan, dikonfirmasi terinfeksi virus H9N2 –jenis ringan flu unggas– pada Desember tahun lalu. CHP, Rabu, menuntaskan pengurutan gen pada contoh virus yang diambil dari bocah perempuan tersebut. Juru bicara CHP mengatakan pemeriksaan DNA atas gen itu memperlihatkan bahwa semuanya berasal dari unggas dan belum ditemukan penggolongan kembali dengan gen yang berasal dari influensa…

                    Mikroba Tenaga Kerja Bioplastik Yang Tidak Kenal Lelah

                      Keberadaan mikroba sebagai jasad renik yang sangat beragam jenisnya dan memiliki fungsi sebagai pengurai kini salah satunya telah diubah menjadi ”tenaga kerja” untuk memproduksi bioplastik oleh Khaswar Syamsu. Ia seorang perekayasa dari Institut Pertanian Bogor yang berhasil merekayasa pembuatan plastik terbuat dari bahan pati sagu dan lemak sawit sehingga menjadi plastik ramah lingkungan atau bioplastik. ”Mikroba itu tenaga kerja yang tidak pernah menunggu perintah dan tidak pernah demo,” ujar Khaswar, Kamis (8/1) di laboratoriumnya yang berisi perlengkapan-perlengkapan yang usianya tergolong tua. Perlengkapan tua itu termasuk bioreaktor buatan Jerman…

                      Bima Sakti Ternyata Berputar Lebih Cepat dan Memiliki Massa Yang Lebih Besar

                        Bima Sakti (Milky Way), galaksi tempat beradanya Bumi, ternyata berputar jauh lebih cepat dan memiliki massa 50 persen lebih besar ketimbang perkiraan sebelumnya. Sebagai akibatnya, kemungkinan Bima Sakti bertabrakan dengan galaksi lain semakin besar, demikian menurut sebuah laporan yang disiarkan Senin. Sebuah tim astronom internasional, dengan bantuan 10 teleskop yang tersebar di antara Hawaii, Karibia dan AS timurlaut, memastikan bahwa Bima Sakti berputar pada kecepatan 161.000 kilometer per jam lebih cepat daripada yang dibayangkan sebelumnya. Naiknya kecepatan meningkatkan massa Bima Sakti dengan 50 persen, kata Mark Reid, dari…

                        Komet Menghantam Bumi dan Menghasilkan Debu Permata Intan

                          Tanah yang kaya dengan intan yang ditemukan di Amerika Utara mengukuhkan teori bahwa berbagai meteor yang jatuh menyebabkan kepunahan hewan raksasa purba dan satwa lainnya, demikian menurut pengkajian yang disiarkan jurnal Science. “Berbagai penemuan ini memberikan bukti kuat bagi peristiwa kosmik pada sekitar 12.900 tahun silam yang menimbulkan dampak luar biasa pada tanaman, hewan dan manusia di kawasan Amerika Utara,” kata Douglas Kenneth dari Universitas Oregon yang memimpin riset itu kepada AFP. Penemuan itu nampaknya mendukung teori yang disampaikan pada 2007 bahwa beberapa komet yang menghantam Bumi memicu…