Parasit penyebab malaria pada manusia diperkirakan berasal dari gorila, bukan simpanse atau bonobo, seperti yang diyakini selama ini. Berdasarkan uji DNA terhadap hampir 3.000 ekor berbagai jenis kera, termasuk gorila, simpanse, dan bonobo, galur atau rangkaian DNA parasit malaria pada manusia identik dengan yang ada pada gorila.
Temuan itu dipublikasikan peneliti Universitas Alabama di Birmingham, Inggris, Beatrice Hahn, dalam jurnal Nature. Menurut Hahn, Rabu (22/9), penemuan itu diperoleh saat ia dan sejumlah peneliti lain mempelajari virus penyebab AIDS dan melakukan pembandingan dengan DNA pada parasit penyebab malaria, termasuk Plasmodium falciparum. Analisis data menunjukkan, hanya gorila yang terinfeksi plasmodium yang sama dengan yang menyerang manusia.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun, 800.000 orang meninggal akibat malaria.