ORANG dengan kondisi gula darah pada batas normal mungkin berisiko lebih besar mengalami penyusutan otak yang berdampak pada proses penuaan dan demensia. Demikian seperti yang diungkap oleh situs Zeenews awal pekan lalu.
Kesimpulan tersebut berasal dari sebuah penelitian yang melibatkan 249 orang usia 60-64 tahun dengan kondisi gula darah dalam batas normal seperti yang didefinisikan oleh WHO.
Setelah menjalani scan otak pada tahun keempat penelitian, diketahui mereka dengan kadar gula darah normal dibawah 6,1 mmol/1 (atau 110 mg/dL) lebih cenderung mengalami penyusutan volume otak di daerah hipokampus dan amigdala, daerah yang terlibat dalam pengaturan emosi dan nafsu ketimbang kadar gula yang lebih rendah.
Sebagai informasi, tingkat gula darah sebesar 10,0 mmol/1 (180 mg/dL) atau lebih tinggi didefinisikan sebagai diabetes, sedangkan tingkat 6,1 mmol/1 (110 mg/dL) dianggap pradiabetes.
Setelah mengontrol usia, tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok, penggunaan alkohol, dan faktor-faktor lainnya, para peneliti menemukan, bahwa gula darah yang berada pada batas normal menyumbang enam sampai 10 persen penyusutan otak.