Dalam sejarah perkembangan ponsel, mungkin hanya ada dua jenis ponsel yang diburu orang di seluruh dunia. Yang pertama adalah seri Communicator buatan Nokia yang sekarang menjadi seri E90. Ponsel kedua adalah iPhone yang juga memiliki keturunan generasi kedua iPhone 3G dengan kapasitas penyimpanan 16GB.
Seri Communicator buatan Nokia diburu di Indonesia dengan harga jual mencapai Rp 10 juta lebih ketika pertama kali diperkenalkan, juga produk-produk yang mengikutinya, seperti Nokia 9500 maupun 9300. Adapun iPhone yang kelahirannya dirahasiakan, memang memberikan dampak yang sangat luas dan memengaruhi jalannya perkembangan manufaktur dan bisnis ponsel.
Berbagai produk ponsel kategori ponsel cerdas sejak iPhone diperkenalkan ke pasaran, berlomba menyaingi kesuksesan iPhone yang sangat intuitif dengan sistem teknologi layar sentuh dan antarmuka yang bertolak belakang dengan ponsel yang dikenal orang pada umumnya.
Berbagai cara dilakukan. Bahkan, Nokia sebagai pelopor pangsa pasar ponsel berbagai jenis mencari cara untuk melakukan diversifikasi secara tajam memperkenalkan seri N95 8GB maupun belum lama ini memperkenalkan seri E71 dengan papan ketik QWERTY yang futuristik dengan kemudahan penggunaan bagi siapa saja.
Antisipasi kemajuan
Upaya yang dilakukan Nokia dan produsen ponsel lain ternyata belum mampu untuk menggapai kesuksesan Nokia Communicator dan iPhone sebagai ponsel cerdas yang diburu konsumen. Banyak hal yang menjadi faktor penentu untuk meraih keberhasilan menjadi ponsel cerdas yang dicari orang banyak, bukan hanya persoalan pemasaran, perangkat keras, maupun perangkat lunak.
Ada dua hal lain menjadi pertimbangan, yaitu mudah digunakan dan memberikan pengalaman berbeda dibanding menggunakan ponsel sebelumnya serta mampu meningkatkan status sosial penggunanya. Ini yang tercermin dalam keberhasilan ponsel iPhone dan Nokia E90.
Samsung, perusahaan Korea Selatan dengan kapasitas memproduksi ponsel berskala dunia, berupaya keras untuk mencari dan meraih keberhasilan ini. Namun, sering kali kalau kita memerhatikan line-up produk-produk yang dihasilkan Samsung dalam jumlah yang sangat banyak, sering kali kita kehilangan arah untuk menentukan mana yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Belum lama ini Samsung memperkenalkan seri terbaru yang sangat futuristik SGH-i900 disebut Omnia dengan kapasitas harddisk mencapai 16 GB, menggunakan Windows Mobile 6.1 Professional, layar sentuh, kamera digital 5 megapiksel dengan auto-focus, posisi geografis GPS, menggunakan penyimpanan digital microSD, koneksi nirkabel, Bluetooth, HSDPA, dan aplikasi antarmuka grafis yang modern.
Sebelumnya, Samsung juga memperkenalkan seri lain yang tidak kalah menarik, ponsel cerdas SGH-i550W menggunakan sistem operasi Symbian S60 3rd Edition, HSDPA, nirkabel, GPS, kamera 3 megapiksel, microSD, dan beberapa fitur lainnya. Antara SGH-i550W dan SGH-i900 Omnia berjarak kira-kira tiga bulan diperkenalkan di pasar.
Kedua produk ini merupakan crème de la crème ponsel Samsung mengantisipasi kemajuan dan persaingan yang ketat. Dari segi konvensional, SGH-i550W berbentuk candy bar dan penggunaan track ball, menjadi ponsel cerdas menyenangkan sebagai perangkat multimedia dan sekaligus bekerja membalas e-mail, mengakses informasi, dan hal lain berkaitan dengan pekerjaan.
Kosmopolitan
Mereka yang terbiasa dengan menu ponsel Nokia tidak akan canggung menggunakan SGH-i550W sebagai ponsel cerdas. Mereka yang ingin masuk ke masa depan, boleh mencoba Samsung Omnia sebagai ponsel cerdas yang membawa konsumennya keluar dari lingkaran siklus ponsel tradisional yang tak membawa perubahan berarti.
Omnia SGH-i900 dengan berat 112 gram 3,2 inci (diagonal 8,12 cm) menggunakan resolusi WQVGA (240 x 400 piksel), dirancang sangat minimalis seperti iPhone dengan hanya tiga tombol untuk menelepon, mematikan telepon, serta tombol kendali di bagian tengah yang digunakan cukup dengan menyentuh menyebabkan kursor bergerak ke empat arah atau menggerakkan kursor seperti pada komputer.
Desain minimalis berkesan futuristik ini tak hanya menggunakan Windows Mobile 6.1 buatan Microsoft saja. Samsung juga mengembangkan aplikasi tambahan, disebut TouchWiz, kendali jari seperti pada iPhone serta papan ketik QWERTY on-screen untuk memudahkan memasukkan informasi.
TouchWiz memungkinkan pengguna Omnia merancang widget sendiri, dengan menyentuh, menggeser, serta tarik dan letakkan (drag-and-drop), memungkinkan untuk personalisasi antarmuka grafis guna membedakan dan memberi status lain pada penggunanya. Seperti pada iPhone, Omnia SGH-i900 tidak memiliki stylus sebagai alat bantu karena bisa menggunakan jari, tapi berbeda dengan iPhone Omnia bisa menggunakan stylus apa saja, termasuk bolpoin.
Samsung Omnia ingin menjadi ponsel kosmopolitan cerdas yang penuh aktivitas bisnis dan sekaligus sebagai gadget premium yang bisa memenuhi kebutuhan fungsional teknologi komunikasi informasi, gaya hidup, penggunaan maksimal, serta hiburan multimedia. Omnia sendiri adalah bahasa Latin yang berarti ”semuanya”, dan Samsung ingin menghadirkan semuanya pada ponsel terbarunya.
Samsung Omnia SGH-i900 adalah cerminan tekonsentrasinya semua teknologi yang tersedia bagi gadget canggih yang dirancang secara minimalis. Memiliki GPS, koneksi HSDPA, dan layar sentuh, Samsung Omnia juga memiliki teknologi rotasi secara otomatis, serta pengenalan wajah pada penggunaan kamera 5 megapiksel.
nice article ! i like gadget information !!!
beritanya keren dan informatif
Comments are closed.