Skip to content

Posisi Geografis Dari Teknologi Layar Sentuh

Persaingan ponsel sekarang menjadi semakin ketat, bukan hanya karena kemajuan teknologi intuitif yang ditawarkan oleh Apple dengan seri iPhone 3G yang baru saja, tetapi ponsel memang sudah menjadi bagian kehidupan manusia untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan.

Ponsel terbaru Apple, iPhone 3G, hanya dalam waktu satu pekan setelah tersedia di pasaran dan berbagai operator dunia, mampu terjual sebanyak 1 juta unit dan menjadi fenomena penting perkembangan ponsel yang tidak hanya mengandalkan teknologi saja, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup manusia modern.

Banyak orang ingin melihat apakah iPhone, sebagai sebuah kombinasi antara iPod yang sukses di mana-mana dan teleponi seluler, mampu menjadi penentu tren kehidupan teknologi komunikasi informasi masa depan. Perangkat iPod, dalam berbagai generasi, ternyata sukses dan mampu menggerakkan industri lain, seperti otomotif, untuk mengasosiasikan diri dengan iPod.

Fenomena iPhone ini sejak lama sudah menjadi tantangan bagi para produsen ponsel dunia, termasuk Nokia Corporation asal Finlandia yang menguasai pangsa pasar ponsel dunia sekitar 40 persen. Banyak model ponsel di pasaran sekarang harus berjuang keras untuk diterima sebagai sebuah perangkat yang melambangkan kemajuan teknologi dan sekaligus sebagai life style.

Harga murah

Fenomena sebagai perangkat yang tidak terpisahkan dari gaya hidup sudah lama dikemas dengan berbagai model dan merek lain, termasuk fashion, otomotif seperti Porsche, dan sebagainya. Upaya ini ternyata tidak banyak menarik perhatian dan minat orang untuk beralih mengganti ponsel, seperti halnya orang berlomba dan, bahkan, bersedia membayar berapa pun harga yang ditawarkan untuk memiliki iPhone.

Menggandeng merek-merek rumah mode terkenal dunia oleh berbagai perusahaan ponsel ternyata tidak mampu meningkatkan penjualan dan menaikkan produktivitas. Bahkan, sebagian produsen ponsel dunia ternyata sekarang condong untuk menawarkan ponsel yang sangat murah, dengan harga jual sekitar Rp 300.000 yang cukup untuk digunakan sebagai perangkat komunikasi, baik suara maupun pesan singkat SMS.

Fenomena yang kita tangkap sekarang adalah sebuah ponsel dengan harga Rp 1 juta-1,5 juta juga sudah memiliki berbagai kemajuan dan fitur teknologi mutakhir, seperti ponsel-ponsel buatan China yang lengkap, bukan lagi hanya sebagai perangkat teleponi, melainkan gabungan sebuah kesatuan fitur lengkap, baik personal digital assistant (PDA), kamera digital, teve dengan penerima analog, maupun fitur lain yang jauh lebih lengkap dibandingkan yang ditawarkan ponsel dibuat merek-merek dunia, seperti Nokia, Sony Ericsson, Motorola.

Di pasaran Indonesia sekarang ini setidaknya ada lebih dari 50 merek ponsel buatan China, yang dijajakan secara masif memikat konsumen teleponi di mana-mana. Teknologi penggunaan SIM card ganda, misalnya, yang sukses diperkenalkan oleh produsen ponsel Samsung asal Korea Selatan, sekarang dijajakan dengan harga jauh lebih murah.

Berbagai ponsel China di pasaran sekarang memiliki semua kemajuan teknologi yang dijanjikan oleh sebuah ponsel, termasuk layar sentuh dan ketajaman monitor menggunakan resolusi QVGA. Dan sepertinya para produsen ponsel ternama mulai menarik napas panjang untuk mempertahankan pangsa pasar yang selama beberapa tahun terakhir ini mereka kuasai.

Jejaring sosial

Buat Nokia asal Finlandia, fenomena ini memang serius, menghadapi persaingan ponsel sebagai cermin kemajuan teknologi yang tertantang secara langsung oleh kehadiran iPhone, dan juga secara skala ekonomi yang harus bersaing dengan ponsel-ponsel merek baru buatan China yang sekarang tidak lagi menjadi ”tukang merakit ponsel”, tetapi ingin menjajakan keseluruhan pemahaman teknologi, manufaktur, manajemen, dan pemasaran untuk bermain dalam skala dunia.

Berbagai upaya dilakukan oleh Nokia, termasuk memperkenalkan OVI (www.ovi.com) sebagai sebuah tempat di jejaring internet dengan semua aktivitas kita untuk bekerja dan berhibur disediakan secara online. Upaya ini dimaksudkan untuk bisa mencegah Apple dengan iPhone menjadi fenomena yang menggerogoti pangsa pasar ponsel tradisional selama ini.

Nokia pun berusaha keras menampilkan berbagai produk terbarunya, terakhir dengan memperkenalkan seri sekuel lanjutan, seperti Nokia E71 yang dilegkapi dengan papan ketik QWERTY. Di seri yang paling kuat dan diandalkan, belum lama ini Nokia memperkenalkan seri N78, yang lengkap dan secara teknologi juga intuitif bagi anak muda yang keranjingan fenomena jejaring sosial berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain.

Nokia N78 secara fitur teknologi tergolong menggiurkan, memiliki layar monitor 2,4 inci yang lebih besar daripada ponsel tradisional, seperti seri N73 yang sangat populer di Indonesia. Bahkan, tampilan layar monitor yang terbilang besar dan menyenangkan ini memiliki 16 juta warna dan resolusi QVGA yang tajam setara dengan yang digunakan pada PDA ponsel.

Kamera digital yang sudah lama menjadi andalan para produsen ponsel dunia, pada Nokia N78 memiliki penekanan dengan menyajikan resolusi 3,2 megapiksel dengan auto focus dan lampu kilat menggunakan teknologi light emitting diode (LED) yang terbilang teknologi baru yang dimanfaatkan Nokia.

Fitur lain yang dimiliki ponsel terbaru seri N buatan Nokia ini juga termasuk radio FM, koneksi akses kecepatan tinggi 3,5G HSDPA, perangkat penentu posisi global GPS, koneksi nirkabel, serta pengeras suara stereo dengan kualitas suara yang jernih dan menyenangkan. Anak-anak muda yang mencoba Nokia N78 ini langsung tertarik dengan ponsel terbaru yang memiliki berbagai fitur menarik.

Posisi geografis

Berbagai keunggulan lain yang ditawarkan oleh Nokia N78 ini adalah kemampuannya untuk memberikan tanda pada foto digital yang diambil dengan memberikan posisi geografis dengan menghidupkan fungsi GPS. Sebuah foto yang dipotret langsung mencantumkan bujur timur dan lintang selatan, posisi pada saat foto diabadikan.

Fitur ini memang menjadi menarik dan sudah lama dibicarakan di lingkungan fotografer untuk memungkinkan mencatat posisi pengambilan foto. Fitur ini antara lain karena dalam era kamera digital, kita condong untuk memotret jauh lebih banyak daripada ketika kamera masih menggunakan teknologi analog.

Persoalan muncul ketika jumlah foto menjadi terlalu banyak dan sulit bagi seseorang untuk mengingat posisi pengambilannya. Kemajuan teknologi GPS yang sudah mencapai skala ekonomi murah untuk dimanfaatkan siapa saja serta kehadiran teknologi seperti Google Earth memungkinkan kita secara tepat untuk mengetahui posisi geografis dengan mengacu pada lintang dan bujur geografis.

Sekilas, Nokia N78 seharusnya juga memiliki popularitas yang setara dengan pendahulunya seri N73. Tampilannya yang minimalis, serta material yang digunakan mengesankan futuristik, menjadikan N78 sebagai ponsel canggih yang tersedia sekarang ini.

Fitur lain yang menarik adalah penggunaan navi-wheel yang memungkinkan menggerakkan tampilan menu atau foto digital yang terekam dalam microSD dengan menyentuh pakai jempol, setidaknya menjadi teknologi intuitif yang mirip dengan iPhone.

Sentuhan jari memang akan menjadi tren penting di masa yang tidak terlalu lama lagi bagi produsen ponsel. Nokia N78 mencobanya dengan menyentuh pinggiran monitor yang memudahkan kendali atas berbagai ragam menu dan fitur yang sekarang dicangkokkan pada sebuah ponsel.