Skip to content

Privat Digital Dalam Kehidupan Sehari Hari

Penggunaan teknologi komunikasi informasi sangat melekat dengan perilaku kehidupan kita sehari-hari. Apa pun yang kita lakukan di dunia nyata akan secara jelas tecermin juga di dalam kehidupan kita di era jejaring internet.

Bahkan, kemajuan teknologi digital yang begitu pesat sering kali kita tidak sadar kalau tingkah laku kita dalam berkomunikasi dan berteknologi ikut memengaruhi kita untuk memberdayakan sepenuhnya kehadiran gadget dengan segala macam fitur yang mampu menghadirkan realitas secara maya di jejaring digital internet.

Ketika teknologi 3G (baca triji) menjadi kehidupan sehari-hari, banyak pengamat memperkirakan kemajuan teknologi seluler kecepatan tinggi ini akan marak dengan tiga abjad G, games (permainan), gambling (perjudian), dan girls (wanita).

Pada kenyataannya, G yang terakhir menjadi marak dan selalu menarik minat siapa saja karena cakupannya menjadi lebih luas memasuki wilayah seks dan pornografi. Dan, persoalan G yang ini memang masuk ke dalam teknologi komunikasi informasi yang karena memiliki cengkeraman dan turunan yang panjang di dunia nyata.

Ini menjelaskan hebohnya pemberitaan dan pergunjingan mengenai beredarnya video porno mirip artis Luna Maya dan Ariel, menembus masuk ke dalam situs-situs jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter.

Dan, seperti halnya di dunia nyata, pergunjingan yang menjadi hajat hidup orang banyak ini akan selalu ramai menjadi pembahasan. Ada upaya untuk menganalisis keaslian video tersebut, ada juga yang melakukan bantahan, terutama mereka yang dituduh menjadi lakon dalam episode multimedia digital yang sebenarnya mudah untuk ditelusuri balik sumber asalnya.

Apa pun perdebatannya, kita hanya ingin menekankan huruf G ini akan selalu melekat dalam kemajuan teknologi komunikasi informasi. Kita pun ingin menekankan masalah privat pun bisa menjadi persoalan di jejaring digital yang mudah menyebar ke mana-mana.

Kita perlu menyadari sepenuhnya bahwa kemajuan teknologi digitalisasi tidak melulu menjadi dominasi orang dewasa karena anak-anak di sekitar kita yang belum mencapai masanya untuk masuk ke dalam persoalan G ini tidak ingin kita kotori dengan persoalan yang akan tiba juga waktunya buat mereka.

Menjadi tidak adil bagi kita mempercepat proses ini terhadap anak-anak yang juga berhak menikmati kemajuan teknologi komunikasi informasi. Dan, persoalan privat pun harus memiliki pagar dan norma, yang perlu diberlakukan melalui penyelesaian dan penegakan hukum.