Lompat ke konten

Ruang Angkasa

Wahana Antariksa NASA Akan Melintasi Merkurius

    Wahana ruang angkasa Messenger milik Badan Antariksa AS NASA akan terbang melintasi Planet Merkurius minggu depan untuk mengambil gambar-gambar planet terkecil di tata surya itu, demikian diumumkan NASA Rabu waktu setempat (1/10). Messenger (MErcury Surface, Space ENvironment, GEochemistry and Ranging) akan melintas untuk kedua kalinya dari tiga lintasan yang direncanakan. Wahana bakal melewati langit Merkurius pada hari Senin di ketinggian 201 kilometer. Ia akan mengambil lebih dari 1.200 gambar planet dan permukaannya yang dipenuhi kawah. Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari. Kedekatannya itu menjadikannya planet yang amat misterius…

    Wahana Phoenix Menikmati Salju Turun Di Mars

      Wahana ruang angkasa milik Badan Ruang Angkasa dan Aeronautika Amerika Serikat (NASA), Phoenix, menemukan bukti akan keberadaan air di planet Mars dan untuk pertama kalinya menangkap gambar turunnya salju.  Sampel tanah yang dikumpulkan oleh Phoenix menunjukkan kandungan 2 mineral pembentuk zat cair. Beberapa ilmuwan mengindentifikasi mineral diantaranya seperti kapur. Namun, bagaimana proses pembentukan mineral itu terjadi masih menjadi sebuah misteri. Perangkat laser yang berada di Phoenix belakangan menangkap gambar turunnya salju dari beberapa gumpalan awan lebih dari 2 mil di atas posisi wahana tersebut berada di dataran kutub…

      Para Astronom Salah Mencari Kehidupan Alien Dipusat Galaksi

        Para astronom yang mencari berbagai tata surya yang mampu mendukung kehidupan boleh jadi mencari di tempat yang salah, demikian menurut pengkajian baru yang menyimpulkan matahari kita kurang memenuhi syarat sebagai tempat asal-usul kehidupan di galaksi. Para peneliti di Universitas Washington di Seattle, Universitas Central Lancashire di Inggris dan Hamilton serta Universitas McMaster di Ontario membangun sebuah model komputer yang mensimulasikan gerakan bintang-bntang di galaksi Bima Sakti pada sembilan miliar tahun silam. Simulasi tersebut, yang memerlukan waktu 10.000 jam bagi komputer untuk beroperasi, menemukan bahwa bintang-bintang tak berada di…

        Ada Setan di Kutub Utara Planet Mars

          Wahana ruang angkasa Phoenix Mars Lander yang saat ini masih aktif di permukaan Mars merekam fenomena unik yang disebut debu setan di dekat kutub utara planet tersebut. Kamera Phoenix mengabadikan enam kali peristiwa debu setan selama seminggu lalu. Baru kali ini debu setan terlihat di dekat kutub utara Mars. Selama ini gerakan debu yang membentuk tornado itu telah beberapa kali terekam dari satelit-satelit yang pernah mengelilingi Mars. Debu setan mirip dengan pusaran angin yang sering terjadi di permukaan Bumi. Fenomena tersebut diperkirakan terjadi saat permukaan Mars dihangatkan sinar…

          Debu Bintang Menunjukan Adanya Tabrakan Antar Planet

            Massa debu yang mengambang di sekitar sistem bintang binary di kejauhan menunjukkan bahwa dua planet seperti-Bumi saling menghancurkan dalam suatu benturan keras, demikian laporan beberapa peneliti AS, Jumat. “Itu seakan-akan Bumi dan Venus saling bertabrakkan,” kata Benjamin Nuckerman, astronom di University of California, Los Angeles (UCLA), yang melakukan studi tersebut, dalam satu pernyataan. “Para astronom tak pernah menyaksikan sesuatu yang seperti ini sebelumnya; tampaknya tabrakan besar yang menimbulkan bencana dapat terjadi di satu sistem planet yang sepenuhnya matang.” Tim dari UCLA, Tennessee State University dan California Institute of…

            Mesin Penubruk Partikel Terkuat di Dunia Large Hardron Collider Mulai Beroperasi

              Mesin penubruk partikel paling kuat di dunia, Rabu, mulai beroperasi secara mulus, dengan tujuan menciptakan kembali kondisi tepat setelah “Big Bang”, yang diduga membidani kelahiran alam semesta. Large Hardron Collider (LHC), yang diletakkan di saluran bawah tanah sepanjang 27-kilometer di perbatasan Swiss-Perancis, dibangun oleh Organisasi Eropa bagi Penelitian Nuklir (CERN), yang berpusat di Jenewa, laboratorium utama dunia untuk fisika partikel. Para ilmuwan internasional di organisasi tersebut berusaha menggunakan peralatan sangat canggih untuk membenturkan dua sinar partikel dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, sehingga kondisi seperti setelah “Big Bang”, yakni…

              Big Bang dan Ledakan Dahsyat Alam Semesta

                Pada hari-hari ini, para fisikawan, astronom, dan kosmolog banyak memperbincangkan tentang suatu percobaan yang akan dilakukan untuk menyimulasi kondisi alam semesta pada saat baru dilahirkan, yaitu beberapa saat setelah Ledakan Besar atau Big Bang. Bagaimana kondisi alam semesta di awal kelahirannya? Percobaan itu akan dilakukan di sebuah laboratorium fisika partikel baru yang terbesar di dunia saat ini, yaitu berupa akselerator partikel berbentuk cincin dengan keliling sepanjang 27 kilometer. Di dalam akselerator itu partikel, misalnya proton, ditembakkan dan gerakannya dipercepat hingga mendekati kecepatan cahaya. Kondisi kecepatan setinggi itu berkorelasi…

                Tabarakan Antar Galaksi Memberikan Penjelasan Mengenai Dark Matter Atau Materi Gelap

                  Teleskop antariksa telah menangkap citra tabrakan dahsyat antara dua rumpun galaksi yang menjelaskan material gelap misterius di alam semesta, NASA menyatakan. Citra yang diambil Teleskop Antariksa Hubble dan Observatorium Sinar-X Chandra memperlihatkan pemisahan yang jelas antara materi gelap dan materi biasa dalam tabrakan yang jauhnya 5,7 miliar tahun cahaya dari Bumi itu, kata badan antariksa AS tersebut, Rabu. Para astronom mampu membedakan antara kedua zat dengan teknik yang dikenal sebagai gravitational lensing, di mana materi gelap tampak berwarna biru, sedangkan materi biasa, yang sebagian besar dalam bentuk gas…

                  Indonesia Memiliki Posisi Strategis Dalam Dunia Astronomi Karena Belum Banyak Frekuensi Radio Yang Menganggu

                    Wilayah Indonesia yang berada di belahan bumi selatan dengan transmisi frekuensi radio yang masih rendah dinilai strategis dalam pengembangan astronomi dunia. “Posisi Indonesia sangat bagus karena dilingkari oleh negara-negara yang memiliki pengamatan luar angkasa yang bagus seperti Australia, Jepang dan Selandia Baru,” kata mantan Presiden Perhimpunan Astronomi Internasional (IAU), Prof Dr Ronald D. Ekers, dalam kuliah umum pada Olimpiade Astronomi dan Astrofisika (IOAA) II di Bandung, Senin. Olimpiade berlangsung 19-28 Agustus 2020 diikuti oleh 95 orang peserta dari 25 negara. Olimpiade yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono…

                    Iran Berhasil Meluncurkan Satelit Mata Mata Pertamanya

                      Iran, Minggu, menyatakan bahwa mereka telah meluncurkan satelit pertamanya yang dibuat di dalam negeri, demikian dilaporkan Kantor Berita IRNA. “Satelit Omid (Harapan) Iran diluncurkan Minggu dengan menggunakan roket pembawa satelit Safir (Duta Besar),” kata IRNA mengutip sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh angkatan bersenjata Iran. Iran, yang terlibat dalam perselisihan dengan Barat menyangkut program nuklirnya, menyulut kekhawatiran internasional pada Februari, ketika negara itu menguji roket yang dirancang untuk membawa satelit. Teknologi balistik yang digunakan untuk membawa satelit ke angkasa juga bisa digunakan untuk meluncurkan senjata, namun Iran menyatakan tidak…

                      Tanah Di Bulan Dapat Dipakai Sebagai Bahan Bakar Nuklir

                        Jika suatu saat manusia benar-benar berhasil membangun koloni di Bulan, sumber energi adalah salah satu masalah yang harus terpenuhi. Para ilmuwan dari badan antariksa berbagai negara tengah menyiapkan bahan bakar yang diambil dari bahan galian di perut Bulan. Bahan bakar yang dimaksud adalah helium-3, salah satu isotop unsur gas. Helium-3 secara teori dapat dipakai sebagai bahan baku pembangkit listrik tenaga nuklir. Proses konversi menjadi listrik bahkan lebih ramah lingkungan daripada reaktor nuklir di Bumi karena hanya menghasilkan sedikit limbah. Penggunaan Helium-3 berbeda dengan Uranium. Pembangkit listrik tenaga nuklir…

                        Pengganti Pesawat Ulang Alik Belum Siap Sampai 2014

                          NASA mengumumkan pihaknya telah memundurkan peluncuran Orion, wahana antariksa yang dirancang untuk menggantikan armada pesawat ualng-alik antariksa yang telah uzur milik badan antariksa tersebut, selama setahun menjadi pada 2014. “Peluang kami mempercepat peluncuran Orion untuk penerbangan 2013 telah tertutup,” kata manajer program Orion, Jeff Hanley, yang berbicara dalam jumpa pers jarak jauh. NASA sebelumnya berharap akan meluncurkan Orion pada misi perdananya pada September 2013. Rick Gilbrech, associate director untuk Direktorat Misi Sistem Eksplorasi NASA, mengemukakan kepada para wartawan dalam jumpa pers itu bahwa penundaan terjadi akibat masalah teknis…