Lompat ke konten

Tes Keperawanan Secara Medis Tidak Mungkin Dilakukan

Rencana sejumlah Dinas Pendidikan di beberapa kabupaten untuk menggelar tes keperawanan untuk calon siswi SMA dinilai menggelikan oleh praktisi medis.

“Itu impossible, tidak mungkin dilakukan,” kata dr. Dwiana Ocviyanti, seorang ahli spesialis kandungan, Kamis, 22 Agustus 2025. Dia menegaskan bahwa tes apa pun secara medis tidak bisa membuktikan keperawanan seseorang. Tes keperawanan hanya bisa menilai selaput darah utuh atau tidak. “Kalau keperawanan itu hanya Tuhan yang tahu,” Dwiana menegaskan.

Menurut dia, para ahli medis bisa saja membuktikan keutuhan selaput dara seseorang. Namun, sebab dari rusaknya selaput dara itu tidak bisa dibuktikan. Dwiana mengingatkan bahwa rusaknya selaput dara bukan hanya dikarenakan hubungan seks, melainkan bisa disebabkan dari aktivitas keseharian, seperti olaraga.

Berdasarkan hal itu, Dwiyana tidak menyetujui tes keperawanan dimasukkan dalam salah-satu tes masuk sekolah. “Robeknya selaput dara tidak dapat dikategorikan penyebabnya. Bahkan, ada orang yang telah melakukan hubungan seks tetapi selaput daranya masih utuh,” kata Dwiana.

Untuk membuktikan apakah seseorang pernah melakukan hubungan seksual atau tidak–sesuatu yang dimaksudkan oleh penggagas tes keperawanan–para dokter hanya mampu melakukan visum. Itu pun dengan bukti otentik seperti sperma serta dilakukan dalam waktu sehari setelah hubungan seks.

Tag: