Entah apa yang ada di pikiran pria ini, sehingga ia sungguh-sungguh mencoba membuat reaktor nuklir di ruang dapur apartemennya sendiri. Richard Handl (31), warga kota pantai Angelholm, Swedia selatan, akhirnya harus berurusan dengan polisi dengan tuduhan kepemilikan ilegal materi radioaktif.
Saat ditemui awak media, Rabu (3/8/2011) atau Kamis (4/8) WIB, Handl mengaku hanya melakukannya untuk menyalurkan minat dan hobinya di bidang fisika dan kimia. “Saya selalu tertarik dengan fisika dan kimia,” ujar Handl, sambil menambahkan ia hanya ingin melihat apakah mungkin membelah inti atom di dapur rumah.
Entah bagaimana, Handl berhasil mengumpulkan berbagai jenis materi radioaktif, seperti radium, amerisium, dan uranium di apartemennya. Ia lalu sungguh-sungguh mencoba membangun sebuah reaktor nuklir mini, dan menuliskan perkembangan eksperimennya di blog pribadi. Handl mengaku sempat membuat lelehan kecil berbagai materi radioaktif itu di kompornya.
Setelah berbulan-bulan menjalankan “hobi”-nya itu, Handl baru tahu bahwa aktivitasnya itu bisa jadi tidak diizinkan oleh hukum. Lalu dengan polosnya, Juli lalu ia mengontak Badan Keselamatan Radiasi Swedia untuk menanyakan apakah ia boleh membangun reaktor nuklir sendiri di rumah.
Badan Keselamatan Radiasi Swedia menjawab pertanyaan Handl itu dengan menelepon polisi. Polisi langsung menggerebek apartemen Handl dan menahan pria tersebut. Saat ini, Handl menghadapi ancaman hukuman denda atau penjara hingga dua tahun.
Polisi mengaku tidak mendeteksi tingkat radiasi yang berbahaya di apartemen tersebut. Handl sendiri mengaku punya detektor radiasi Geiger Counter-nya sendiri, sehingga bisa selalu mengecek level radiasi di rumahnya.
Salah satu materi radioaktif yang ia miliki, amerisium-241, diduga diambil dari perangkat detektor asap. Handl kini mengakui gagasan “brilian”-nya itu ternyata bukan ide bagus. “Mulai sekarang, saya akan belajar teori saja,” ungkap dia
Sumpah, judulnya bikin saya tertarik untuk baca. Tapi, bahaya juga kalo ide ini beneran terlaksana ya.. .
Comments are closed.